Skripsi
Pelatihan Pengembangan Swadaya Masyarakat di Pusat Pelatihan Misi terpadu : Tinjauan pembangunan jemaat terhadap pelatihan pengembangan swadaya masyarakat sebagai upaya pemberdayaan ekonomi di wilayah pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor.
ABSTRAK
Dalam hubungan kerja sama antara Pusat Pelatihan Misi Terpadu (PPMT) dan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), dilakukan sebuah pelatihan Pengembangan Swadaya Masyarakat (PSM). Dari pelatihan ini, penulis mencoba untuk memberi perhatian kepada upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh PPMT dengan melihat dampaknya dalam wilayah pelayanan GMIT. PPMT dibangun dengan berlatar belakang kehidupan jemaat dalam menghadapi masalah-masalah seperti kemiskinan, rendahnya pendidikan, tingkat kesehatan yang buruk dan masalah lainnya. Dalam menyatakan visi dan misi mereka, maka PPMT membangun kerja sama dengan GMIT.
Tulisan ini melihat hubungan kerja sama antara PPMT dan GMIT dalam upaya pemberdayaan yang dilakukan. Penulis menggunakan metode deskriptif, analitis hingga reflektif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat kehadiran PPMT di wilayah pelayanan GMIT. Kemudian, penulis menggunakan metode analitis guna menganalisis faktor-faktor dan dampak dilakukan pemberdayaan. Metode yang digunakan penulis dalam analisis adalah metode analisis SWOT. Metode ini melihat bagaimana kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari sebuah program yang dilakukan. Lalu, penulis meninjau secara teologis upaya pemberdayaan ini menggunakan tinjauan teologi praktika yaitu pembangunan jemaat.
Penulis menemukan bahwa upaya pemberdayaan yang dilakukan oleh PPMT dalam kerja sama bersama GMIT memberikan hasil meskipun dalam keberhasilan itu, belum sempurna. Dampak dari pemberdayaan ini turut dirasakan oleh GMIT. Dengan keberhasilan inilah, visi dan misi yang dijalankan oleh PPMT berhasil tetapi dalam upaya perkembangan hasil yang lebih baik, perlu pengawasan dan tindak lanjut yang lebih baik tentang upaya pemberdayaan ini.
Gereja hadir di dunia guna menyatakan visi dan misi Allah termasuk GMIT yang juga berperan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam panca pelayanannya. Bekerja sama dengan PPMT, GMIT berusaha untuk belajar mengembangkan potensi yang dimiliki jemaat guna memberi kesejahteraan bagi mereka. Dalam proses pemberdayaan ini, kehadiran Allah menjadi nyata melalui orang yang dipanggil dan diutus-Nya. Dengan kehadiran dan peran para pelayan, PPMT berhasil menyatakan visi dan misinya bukan saja tentang pelayanan “altar” melainkan tentang peran pelayan di “latar”.
Kata Kunci: Kemiskinan, PPMT, GMIT, visi dan misi, pemberdayaan jemaat, spiritualitas publik
174/22 | S 174 TEO 22 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain