PERPUSTAKAAN PUSAT UKAW

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of

Skripsi

" Makna Integritas" : suatu tinjauan Historis kritik terhadap teks Injil Markus 6:14-29 dan implikasinya bagi integritas pendeta di GMIT.

MASAE, Hori Yuslinda - Nama Orang;

ABSTRAK
Seorang pemimpin dalam memakai kekuasaannya untuk keuntungan bagi diri sendiri, tanpa memperhatikan orang lain adalah pemimpin yang gagal. Injil Markus 6:14-29, menggambarkan dengan jelas tentang kekuatan seorang pemimpin (raja Herodes Antipas) yang perbuatannya melanggar hukum Yahudi. Ketika Herodes Antipas ditegur oleh seorang nabi yang disegani oleh banyak orang termasuk dirinya, dengan keangkuhan ia membalas teguran itu dengan memasukkan Yohanes Pembaptis ke dalam penjara. Pada masa itu karena rajalah yang memiliki kekuasaan berhak melakukan hal tersebut. Meskipun pada Yohanes Pembaptis tidak ada tindakan kejahatan yang dilakukan.
Yohanes Pembaptis mengetahui benar situasi kekuasaan seorang pemimpin pada saat itu. Yohanes Pembaptis menyadari bahwa tegurannya kepada Herodes Antipas akan menghasilkan suatu kemalangan bagi dirinya. Tetapi, karena keteguhannya sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan kebenaran, ia mampu menunjukkan integritas dirinya sebagai seorang yang diutus Allah. Yohanes Pembaptis tidak takut kepada kekuasaan raja Herodes Antipas, ia hanya takut apabila suara Tuhan tidak disuarakan. Kesetiaannya kepada kebenaran (Firman Tuhan) membuat terus memahami arti panggilan kehadirannya. Yohanes Pembaptis dipilih dan diutus Allah untuk mempersiapkan umat menyambut kedatangan sang Mesias.
Situasi kehidupan sekarang ini membuat seseorang memilih diam ketika melihat perbuatan ketidakdilan terjadi. Hal ini mempengaruhi integritas dari seseorang itu hilang, akan berbahaya jika seseorang itu ialah pendeta. Pendeta yang kehilangan integritas dirinya sebagai pelayan Tuhan, akan membuatnya kehilangan kepercayaan dari jemaat. Nilai-nilai pada citra seorang pendeta akan menurun. Karena iitu, dengan mendalami teks injil Markus 6:14-29 tentang Yohanes Pembaptis dibunuh, dengan menggunakan metodologi historis kritis untuk memperoleh kerygma. Dan dari kerygma dapat memberikan sumbangsih untuk menemukan makna dari integritas seorang pelayan.
Kata kunci: Integritas, kebenaran, kekuasaan, dan perintis.



Ketersediaan
172/22S 07 TEO 22PTK PUSAT UKAWTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
S 07 TEO 22
Penerbit
Kupang : UKAW Fakultas Teologi.,
Deskripsi Fisik
v, 123 hlm.: ill.; 30 cm + cd
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S 261.8 072 MAS m
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
TEOLOGI KEKRISTENAN--PENELITIAN
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Hori Yuslinda Masae
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

PERPUSTAKAAN PUSAT UKAW
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Alamat : Jalan Adisucipto 147, Oesapa, Kupang NTT
Telp: +62 380 881584 dan +62 380 881050
Fax: +62 380 881677
Email: admin@ukaw.ac.id / ukaw_kupang@yahoo.co.id

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik