Skripsi
Yesus Kristus adalah Tuhan : " Suatu Tinjauan Dokmatis mengenai makna Yesus Kristus adalah Tuhan dalam pengakuan Iman Rasuli dan Implikasinya bagi persoalan Human Tarafficking di GMIT".
ABSTRAK
Berdasarkan kesaksian Alkitab dan pertolongan Roh Kudus, Gereja mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. Pegakuan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan ini selalu diikrarkan oleh jemaat pada setiap kebaktian Minggu. Yesus Kristus adalah Tuhan, artinya Ia mempunyai kuasa baik itu di surga maupun di bumi. Untuk itu ketika seseorang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, maka dalam kehidupan sehari-hari hendaknya ia taat dengan sungguh kepada-Nya. Hendaknya ia mengakui kuasa-Nya serta mempercayakan diri kepada-Nya. Namun, dalam realita kehidupan berjemaat, jemaat selalu dihadapkan dengan berbagai penderitaan, salah satunya adalah human trafficking atau perdagangan manusia. Mereka yang menjadi korban human trafficking adalah mereka yang lemah dan rentan untuk dieksploitasi. Orang-orang ini disiksa, ditindas dan bahkan kehilangan nyawa. Dalam realita seperti ini, apakah Yesus Kristus masih bisa diakui sebagai Tuhan? Jika Yesus Kristus adalah Tuhan dan benar bahwa Dia memiliki kuasa di surga maupun di bumi, mengapa orang-orang yang lemah dieksploitasi dan diperdagangkan? Dan apakah manusia masih dapat mempercayakan dirinya serta taat kepada Yesus Kristus yang diakui sebagai Tuhan tersebut? Karena itu melalui tulisan ini, yaitu dengan judul Yesus Kristus adalah Tuhan dan sub judul Suatu Tinjauan Dogmatis Megenai Makna Yesus Kristus adalah Tuhan dalam Pengakuan Iman Rasuli dan Implikasinya Bagi Persoalan Human Trafficking di GMIT. Penulis melihat hubungan antara makna Yesus Kristus adalah Tuhan dengan persoalan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan berjemaat.
Penulisan ini didasarkan atas kajian pustaka tentang makna Yesus Krisus adalah Tuhan dalam Pengakuan Iman Rasuli. Dari penelitian ini ditemukan bahwa pengakuan akan ke-Tuhan-an Yesus Kristus berkaitan erat dengan siapa Dia sesunguhnya serta apa yang dikerjakan-Nya untuk seluruh manusia dan segenap ciptaan. Bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia, melalui dan di dalam Yesus Kristus Allah menyatakan solidaritas-Nya guna menyelamatkan manusia dari lumpur dosa. Dengan demikian kuasa Allah dipakai untuk menolong mereka yang membutuhkan, bukan untuk menerangkan superioritas Allah sendiri.
Menyikapi persoalan human trafficking yang terjadi di tengah kehidupan berjemaat, maka tulisan ini mengarahkan suatu sikap yang didasarkan atas nilai yang terkandung di dalam pengakuan akan ke-Tuhan-an Yesus, yakni solidaritas. Dalam hal ini iman jemaat kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan menjadi dasar bagi jemaat dalam solidaritasnya terhadap sesama yang menderita. Dengan demikian kuasa pembeabasan dari Allah melalui Yesus Kristus dapat dirasakan dalam setiap kehidupan manusia.
Kata Kunci: Pengakuan, Yesus, Tuhan. Human Trafficking, Solidaritas
171/22 | S 01 TEO 22 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain