Skripsi
Tali sipat; kajian eksegetis terhadap tali sipat bangunan dalam penglihatan Amos (Amos 7:7-9) dan implikasinya bagi kehidupan gereja masa kini
ABSTRAK
Kehidupan Israel pada masa pemerintahan Yerobeam II, mengalami kemakmuran dan kemajuan yang sangat tinggi di bidang politik, ekonomi dan pertahanan. Hal ini disebabkan lemahnya pemerintahan Asyur, sehingga Israel Utara mengalami kebebasan dalam bidang politik sekaligus melakukan konsolidasi pada daerah-daerah perbatasan. Pada sisi lain keterbebasan dari Asyur membuka jalur perdagangan dan Israel bebas dari pembayaran upeti. Walaupun demikian, kehidupan mewah Israel tersebut telah menyebabkan sebagian orang menjadi kaya tetapi banyak masyarakat yang tereksploitasi oleh penguasa sehingga menjadi miskin. Meskipun pada waktu itu Israel rajin beribadah, hal ini menjadi sia-sia sebab Allah menolak perayaan dan ibadah yang dibangun atas cara hidup yang tidak adil.
Menariknya adalah tali sipat sebagai alat ukur para tukang dipakai Allah terhadap pemerintahan Yerobeam II, melalui penglihatan Amos (7:7-7). Sebagai alat pengukur maka tentu tali sipat memainkan peranan yang sangat penting dalam sebuah proses pembangunan rumah, karena hanya dengan tali sipat sebagai alat pengukur, dapat menuntun para tukang untuk membangun sebuah tembok dengan tegak lurus dan kokoh. Tali Sipat yang diperlihatkan Allah kepada Amos adalah tali pengukur berbandul timah di ujung yang dipakai untuk mengukur ketegaklurusan tembok secara vertikal.
Jika penglihatan Amos mengenai tali sipat ditempatkan dalam konteks kenabiannya, maka kita melihat bahwa Israel krisis keadilan dan kebenaran. Keadilan dan kebenaran tidak lagi menjadi karakter hidup umat. Israel telah memutarbalikkan kebenaran dan tidak mempraktekkan keadilan. Maka keadilan dan kebenaran Allah ditegakkan kembali, agar cara hidup umat Israel yang bertentangan dengan keadilan dan kebenaran harus dikembalikan pada keadaannya sebagai umat Allah yang hidup benar dan adil di hadapan Allah perjanjian.
Urgensi penegakan keadilan dan kebenaran ini menjadi penting digemakan, sebab pemberitaan keadilan dan kebenaran merupakan panggilan hidup, baik dalam tindakan maupun perkataan. Timor Leste adalah negara yang baru merdeka dan memiliki tantangan yang begitu kompleks untuk membangun sebuah hidup yang adil sesuai dengan kehendak Allah. Di tengah konteks demikian, Igreija Protestante Timor Leste (IPTL) terpanggil sebagaimana Amos untuk memberitakan keadilan Allah.
616/16 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain