Skripsi

Analisis efektivitas pengendalian kredit pada Koperasi Serviam Kupang

---

ABSTRAKSI
Masalah yang sering dihadapi oleh lembaga simpan pinjam seperti Koperasi Serviam adalah masalah kredit macet. Kredit macet atau problem loan adalah kredit yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor atau unsur kesengajaan atau karena kondisi di luar kemampuan debitur.Siamat, (1993), Suatu kredit digolongkan ke dalam kredit macet bilamana: Tidak dapat memenuhi kriteria kredit lancar, kredit kurang lancar dan kredit diragukan. Ketentuan Bank Indonesia (surat edaran no. 6/23/BPNP tanggal 31 mei 2004), dikatakan bahwa tingkat NPL atau kredit macet yang di katakana baik apa bila kurang dari 5%. Untuk mengatasi atau mencegah kredit macet tersebut sebelum mengakibatkan kerugian yang besar bagi koperasi yang bersangkutan, maka pihak manajemen koperasi memerlukan adanya Efektivitas pengendalian kredit yang memadai dalam proses usahanya untuk mencegah kredit macet tersebut. Menurut Griffin (2004;8) memberikan definisi bahwa efektif berarti membuat keputusan yang tepat dan mengimplementasikannya dengan sukses. Sesuai dengan judul yang diteliti “analisis pengendalian kredit pada koperasi serviam” maka dapat dirumuskan persoalan penelitian sebagai berikut: bagaimana efektivitas pengendalian kredit pada koperasi kredit serviam.Dalam penelitian ini unit sampelnya adalah data kredit macet 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2012 sampai tahun 2014. Jika dilihat dari permasalahan maka konsep penelitian utama adalah :
a) Character (Karakter)
Menganalisa apakah debitur yang meliki sifat jujur, bertanggung jawab terhadap kewajibannya, tidak boros atau suka berfoya;foya, tidak suka berjudi, tidak malas, menepati janji, sehat jasmani dan selalu berpemikiran rasional.
b) Capacity (Kapasitas)
Menganalisa Kemampuan nasabah dalam mengembalikan kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis.

iv
Kemampuan ini dihubungkan dengan latar belakang pendidikan, perbandingan antara jumlah kredit dengan nilai aset pribadi dan pengalamannya selama ini dalam mengelola usahanya, sehingga akan terlihat “kemampuannya” dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.
c) Capital (kapital)
Untuk melihat penggunaan modal oleh nasabah apakah efektif atau tidak. Analisis capital juga harus menganalisis sumber mana saja modal yang ada sekarang ini, termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman.
d) Collateral (Jaminan)
Jaminan merupakan salah satu variabel prinsip-prinsip kredit. Jaminan merupakan barang yang diberikan calon nasabah sebagai barang jaminan, jaminan akan di jual untuk melunasi hutang nasabah jika sewaktu-waktu nasabah tidak bisa membatar hutang kredit nasabah. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
e) Condition (Kondisi)
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi, sosial dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang akan datang. Penilaian kondisi atau prospek bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar- benar memiliki prospek yang baik.
4.2.1 Membuat kesimpulan.
Setelah semua data dari di anggap lengkap maka dilakukan analisis untuk bahan pertimbangan, apakah calon nasabah atau debitur tersebut di anggap layak menerima kredit atau tidak.Analisa kredit yang dilakukan pihak Koperasi Serviam sudah termasuk efektif berdasarkan prinsip 5 C. ini tebukti dengan ketika melakukan wawancara dan survey sepeda calon nasabah, pihak kopersi serviam

v
selalu memperhatikan karakter, aset-aset, jaminan dan pendidikan atau pengalaman nasabah atau debitur. Kopersasi Serviam juga selalu meningkatkan kapasitas pengelolaan kopdit, maka sering mengirim pegawainya untuk mengikuti pendidikan atau trening yang diselenggarakan oleh pemeritah dan kopersi Seviam sendiri. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian kredit yang diterapkan pada Koperasi Serviam sudah cukup efektif dalam meminimalisir kredit bermasalah, dimana persentase kredit bermasalah dari tahun 2012 sampai 2014 cenderung mengalami penurunan sebesar tahun 2012 (5,87 %), tahun 2013 (5,27 %) dan tahun 2014 (4,26 %). Dalam implikasi terapan dijelaskan bahwa: Berdasarkan analisis sebaiknya Koperasi Kredit Serviam perlu peningkatandalam penggawasan dan selalu memperbaharui data survey aset nasabah atau debitur setiap kali terjadi transaksi baru walaupun nasabah tersebut adalah nasabah yang sudah memiliki riwat kredit yang baik. Berdasarkan analisis sebaiknya Koperasi Kredit Serviam perlu cermat memperhatikan berkas surat berharga yang akan dijaminkan. Hal ini bisa dipalsukan olek debitur yang nakal untuk memperoleh kredit.Karena didukung oleh teknologi yang cangih hal itu bisa saja terjadi. Berdasarkan analisis sebaiknya Koperasi Kredit Serviam perlu memperhatikan staf yang melakukan survey agar tidak memuluskan calon nasabah atau debitur dikarenakan faktor kekeluargaan. Berdasarkan analisis sebaiknya Koperasi Kredit Serviam perlu peningkatandalam penggawasan atau selalu memperbaharui data survey aset nasabah atau debitur setiap kali terjadi transaksi baru walaupun nasabah tersebut adalah nasabah yang sudah memiliki riwat kredit yang baik, berkas surat berharga yang akan dijaminkan dan perlu memper hatikan staf yang melakukan survey agar tidak memuluskan calon nasabah atau debitur dikarenakan faktor kekeluargaan.

---

Ketersediaan

696/16

PTK PUSAT UKAW

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

S 97 EKN 16

Penerbit

Kupang : UKAW Fakultas Ekonomi., 2016

Deskripsi Fisik

ix, 56 hal.: bibl.; ill.; lamp.; 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

S 658.88 072 598 559

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

MANAJEMEN KREDIT(KOPERASI)--PENELITIAN--KOTA KUPAN

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

James Fanggidae

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus login sebelum memberikan komentar