Skripsi
Analisis pengaruh pelatihan insentif dan masa kerja terhadap kinerja karyawan pada PT PLN(PERSERO) sektor Timur Wilayah Nusa Tenggara Timur
ABSTRAKSI
Kondisi perekonomian global saat ini menuntut perusahaan untuk lebih kreatif dalam mengelola perusahaan. Persaingan yang terjadi di antara perusahaan juga semakin ketat, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan- perbaikan pada kegiatan pengelolaannya baik terhadap infrastruktur maupun sumberdaya manusianya. Perkembangan perusahaan sangatlah bergantung pada produktivitas kinerja karyawan yang ada di perusahaan. Perusahaan harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya manusia di dalam suatu manajemen. Peningkatan kualitas, efisiensi dan efektifitas tidak hanya tergantung pada pendidikan. Hal-hal lain seperti evaluasi kinerja, insentif dan pelatihan juga penting guna menunjang kinerja karyawan perusahaan. Menurut Efendy (2002:194), kinerja adalah unjuk kerja yang merupakan hasil kerja dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Mengelola dan menyediakan sarana dan prasarana merupakan salah satu usaha untuk mewujudkan lingkungan kerja dan iklim kerja yang kondusif agar dapat mendorong karyawan selalu berinovasi dan berkreasi. Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Karyawan PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur diharapkan mampu memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Insentif adalah suatu sarana memotivasi berupa materi, yang diberikan sebagai suatu perangsang ataupun pendorong dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Handoko (2002176) mengemukakan bahwa insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar- standar yang telah ditetapkan. Simamora (2004:514) menyatakan bahwa insentif adalah kompensasi yang mengaitkan bayaran atas dasar untuk dapat meningkatkan produktivitas para karyawan guna mencapai keunggulan kompetitif Terkait dengan insentif materiil. Pelatihan yang diselenggaraka di PT. PLN dilakukan dengan metode latihan (training) dan pendidikan (education), selain itu perusahaan juga melakukan program pelatihan dan pengembangan lainnya, yaitu : metode on the job training yang meliputi pembekalan (coaching), rotasi jabatan (job rotation), penugasan sementara (job instruction training), magang (apprenticeship training) dan off the job training yang meliputi diklat teknisi. Para karyawan akan lebih bermotivasi untuk melakukan tanggung jawab atas perkerjaan apabila perusahaan memenuhi hak mereka dalam gaji dan tunjangan. masa kerja dipandang sebagai salah satu bentuk keadaan yang mana seseorang karyawan atau individu membangun karirnya dengan tujuan-tujuan yang baik untuk perusahaan serta memelihara kinerjanya termotivasi untuk melakukan tanggung jawabnya.
xi
Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian adalah 1. Apakah pelatihan berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur. 2. Apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur. 3. Apakah masa kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang serta teknik yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu (simple random sampling) yaitu teknik penentuan sampel secara acak.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 25 % respoden menyatakan bahwa jenis-jenis pelatihan dan materi pelatihan yang diberikan oleh perusahaan dalam pelatihan dapat menunjang pekerjaan karyawan, 80 % responden menyatakan bahwa program pelatihan formal yang diselenggarakan oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur sesuai dengan objek yang diajarkan, 80 % responden menyatakan bahwa komitmen dan kemampua kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur dapat mengembangkan standar kerja untuk mendapatkn hasil yang baik. Hasil penelitian mengenai insentif diketahui bahwa sebanyak 75 % responden menyatakan bahwa bonus material yang dibarikan kepada karyawan sudah sudah adil dan sesuai dengan hasil kerjanya, serta 85 % responden menyatakan bahwa pemberian insentif non material kepada karyawan dilakukan secara obyektif dan sesuai penilaian kinerja karyawan oleh manajer. Mengenai masa kerja karyawan diketahui bahwa 85 % responden menyatakan bahwa karyawan dengan masa kerja baru atau karyawan baru pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur selalu diberikan arahan dan koreksi dalam menjalankan pekerjaannya, sementara karyawan dengan masa kerja sedang diberi kebebasan bekerja dan bebas dari ketergantungan terhadap atasan, serta bahwa karyawan dengan masa kerja lama dapat menerapkan pengalaman yang diperolehnya serta dapat mengambil keputuan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari hasil penelitian diketahui pula bahwa sebanyak 85 % responden menyatakan bahwa karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur mampu mengerjakan pekerjaan dengan penuh perhitungan dan meneyelesaikan dengan baik, sebanyak 55 % responden menyatakan bahwa karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan dan mampu memenuhi target yang ditetapak perusahaan, sebanyak 75 % responden menyatakan bahwa karyawan dapat menyelesaikan beban kerja atau tugas yang diberikan secara cepat dan tepat sesuai dengan waktu yang ditentukan, serta 80 % responden menyatakan bahwa karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur terus mencari tambahan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
xii
Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelatihan, insentif dan masa kerja pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur ternyata memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap peningkatan kinerja karyawan, dimana pengaruh ketiga variabel tersebut dapat digambarkan dalam model regresi linier berganda Y = 3,919 + 0,407X1 + 0,442X2 + 0,344X3 Hasil penelitian juga membuktikan bahwa pelatihan, insentif dan masa kerja karyawan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur Hasil penelitian membuktikan bahwa diantara ketiga variabel bebas yang diteliti yakni variabel pelatihan, variabel insentif dan variabel masa kerja, yang dominan memberikan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur adalah varibel masa kerja.
Selanjutnya implikasi terapan yang dapat disampaikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Intesitas pelatihan yang ada perlu dipertahankan dan bila perlu lebih ditingkatkan, terlebih lagi bagi karyawan baru, sehingga kinerja dapat lebih ditingkatkan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. 2. Pemberian insentif yang dilakukan, khususnya insentif berupa penghargaan perlu dilakukan pada kegiatan resmi dan disaksikan oleh seluruh karyawan perusahaan, agar dapat lebih mendorong karyawan lain dalam meningkatkan kinerjanya.
700/16 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain