Thesis
Konsep LIK; Tinjauan teologi kontekstual terhadap konsep LIK dan sumbangsihnya bagi kerukunan hidup masyarakat Alor
ABSTRAK
Eunike Molebila, “Konsep Lik, Studi Teologi Kontekstual Terhadap Konsep Lik dan Sumbangsihnya Bagi Kerukunan Hidup Masyarakat Alor†Pembimbing I: Pdt. Dr. Fredrik Y. A Doeka; Pembimbing II: Pdt. Dra. Lintje H. Pellu, M.Si.,Ph.D.
Maraknya kasus kekerasan bernuansa Suku, Agama, Rasa dan Antar-golongan (SARA) mengisyaratkan, bahwa saat ini, kerukunan masyarakat Indonesia berada dalam status awas. Hal ini dipandang sebagai akibat dari masyarakat Indonesia yang masih gagap dalam menghadapi realitas dari kemajemukan. Berbagai kekerasan bernuansa SARA yang terjadi akhir-akhir ini, baik pada taraf nasional maupun lokal, menunjukan perlunya upaya menjaga dan memelihara kerukunan hidup. Upaya menjaga dan memelihara kerukunan hidup dapat bersumber dari konsep yang ada pada budaya lokal. Konsep yang ada pada budaya lokal tersebut, memiliki potensi dan terbukti ampuh mengatasi persoalan berkaitan dengan kekerasan bernuansa SARA. Karena itu, penulis mengangkat konsep lik sebagai konsep budaya lokal (Abui) yang dapat memberi sumbangsih bagi kerukunan hidup masyarakat Alor. Sehingga, tujuan utama dalam penulisan karya tulis ini adalah untuk menemukan makna, fungsi dan nilai dari likagar darinyadibangun sebuah pendekatan teologi kontekstual (dalam hal ini model sintesa) yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara serta merawat kerukunan hidup masyarakat Alor.
Untuk mencapai tujuan dari penulisan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik sampilng yang digunakan dalam tulisan ini adalah purposif sampling (non-probability sampling). Selanjutnya,teknik pengumpulan data yang digunakan yakni: Observasi, in-depth interview dan data sekunder. Metode penulisan yang dipakai adalah metode analitis, deskriptif, reflektif. Pada bagian akhir dari tulisan ini, penulis melakukan sebuah tinjauan teologi kontekstual terhadap konsep lik dengan menggunakan model sintesis dari model pendekatan Bevans.
Setelah menggunakan berbagai instrumen penelitian tersebut, ada tiga hasil yang mengemuka yaitu: Pertama, terkait dengan beberapa fungsi dari lik. fungsi tersebut yaitu: Fungsi praktis (tempat makan bersama, tempat menerima tamu dan tempat tidur), fungsi sosial (wadah perjumpaan dan tempat kekeluargaan), fungsi kultural (sebagai tempat upacara adat) dan fungsi pendidikan yang pertama dan utama bagi generasi Abui. Kedua, makna yang ada pada lik antara lain: Sebagai pusat kehidupan yang aman dan damai, wadah pemersatu dan perekat kehidupan persaudaraan dan sebagai jantung dari sumber semua kehidupan di rumah (fala). Ketiga, mengenai nilai yang terkandung dalam konsep lik yaitu: Cinta kasih, kekeluargaan, kesetaraan, rekonsiliasi dan keterbukaan.
Kata-Kata Kunci: Konsep Lik, Kekerasan, Kerukunan, Teologi Kontekstual.
721/16 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain