Skripsi
Pengawasan biaya operasional dalam meningkatkan laba PT.Utama Karya Timor Kabupaten Belu
ABSTRAKSI
Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan tiga tujuan yaitu untuk mendapatkan laba, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan pangsa pasar. Laba yang diperoleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua biaya selama periode usaha. Biaya operasional merupakan sala satu elemen yang sangat penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan perusahaan atau merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan. Kusnadi (Ahmad Rozaki Hafid 2007). “biaya didefenisikan sebagai manfaat atau Benefit yang dikorbankan dalam memperoleh barang dan jasa†Untuk mencapai tujuan tersebut perlu disusun suatu anggaran sebagai pedoman atau pegangan perusahaan. Tujuan perusahaan akan tercapai apabila perusahaan membuat pengawasan yang matang dan yang baik untuk dapat dilaksanakan dalam proses operasi perusahaannya. Pengawasan merupakan suatu tindakan untuk menyakinkan bahwa pelaksanaan operasi perusahaan telah dilakukan sesuai dengan tujuan, sasaran, kebijakan dan standar yang diterapkan sebelummya. Pengawasan dilaksanakan secara berkala baik sebelum pelaksanaan, saat pelaksanaan, dan setelah pelaksanaan. PT. Utama Karya Timor adalah perusahan yang bergerak dalam bidang produksi air mineral. PT. Utama Karya Timor telah mengkordinasi terhadap sumber daya yang telah dimiliki, baik tenaga kerja, mesin, maupun faktor-faktor lain untuk berperan secara optimal dalam memperlancar proses produksi. Hasil produksi yang baik merupakan tujuan utama PT. Utama Karya Timor untuk mempertahankan dan memperluas bangsa pasar. Dimana pada setiap periode/tahun perusahaan membuat suatu anggaran yang harus diikuti oleh setiap cabang. Anggaran yang disusun oleh perusahaan berdasarkan laba atau biaya-biaya pada periode sebelumnya. Faktor penyebab terjadinya penyimpangan antara biaya operasional adalah fungsi pengawasan yang kurang optimal, karena kurangnya pengendalian manajemen yang diterapkan dan pelaksanaan fungsinya tidak dapat diterapkan
xiv
dengan baik, sehingga jumlah yang dianggarkan tidak sesuai dengan realitas. Oleh sebab itu, perusahaan perlu melakukan perbaikan fungsi pengawasan manajemen, dan penambahan bagian-bagian audit yang independent dalam membantu manejer keuangan untuk mengawasi setiap transaksi biaya operasional. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul Pengawasan Biaya Operasional Dalam Meningkatkan Laba PT. Utama Karya Timor Kabupaten Belu. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non experimen dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan : untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pengawasan anggaran serta pelaksanaan anggaran pada perusahaan untuk meningkatkan laba. Populasi dalam penelitian ini buku laporan keuangan tahun 1999-2014. PT. Utama Karya Timor Kabupaten Belu dengan sampel penelitiannya adalah anggaran pendapatan dan anggaran operasional serta data realisasi pendapatan dan realisasi biaya operasional periode tahun 2012-2014. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang dapat diukur secara tidak langsung, dapat diterangkan malalui keterangan, penjelasan-penjelasan, dan pembahasan-pembahasan secara teoritis dalam hubungan dengan peranan anggaran operasional sebagai alat perencanaan dan pengawasan. Kemudian membandingkan hasil analisis tersebut dengan teoritisnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengawasan biaya operasional pada perusahaan menggunakan metode top down dan bottom up dengan menlibatkan semua bagian yang berhubungan dalam penyusunan anggaran dan pengawasan biaya operasionalnya cukup baik dengan adanya pengklasifikasian biaya. Penyimpangan anggaran yang terjadi pada perusahaan disebabkan oleh menurunnya penjualan, naiknya suku bunga, penguruangan karyawan dan anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi. Beberapa informasi tambahan yang didapat oleh peneliti dari hasil wawancara dengan Yohanes Tannur, selaku Kepala pimpinan perusahaan pada tanggal 2 Februari 2016 pukul 10.00 WITA, yakni tentang hal-hal yang mempengaruhi kebijakan penetapan anggaran biaya dan pendapatan:
xv
1. Anggaran yang ditetapkan adalah berdasarkan pada realisasi periode tahun sebelumnya, baik biaya maupun pendapatan. Selain itu, juga didasarkan pada kebutuhan baik intern mapun ekstern perusahaan. Hal ini untuk memudahkan perusahaan melakukan pengawasan terhadap kinerja, apakah telah sesuai dengan rencana dan mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan. 2. Kebijakan penetapan anggaran biaya dan pendapatan juga didasarkan pada kebijakan pemerintah, baik yang berhubungan dengan kegiatan usaha maupun administrasi. Misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak, TDL, UMR, dan aturan-aturan perusahaan. 3. Secara aktif pihak perusahaan melakukan sistem pengawasan intern, baik terhadap sistem kerja maupun sumbr daya manusia, misalnya pengangkutan sekaligus, pelatihan untuk karyawan dan anggota, dan lain sebagainya. 4. PT. Utama Karya Timor selalu proaktif terhadap masyarakat tentang kebutuhan dan keinginan di wilayah usaha produksi air mineral, baik dalam hal usaha (permintaan terhadap produk) maupun sosial. Hal ini sebagai bentuk perhatian perusahaan terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar PT. Utama Karya Timor. Berdasarkan hasil penelitian dari pengawasan biaya operasional guna meningkatkan laba usaha pada perusahaan PT. Utama Karya Timor Kabupaten Belu periode analisis 2012 – 2014, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengawasan terhadap biaya operasional yang dilakukan oleh PT. Utama Karya Timor dapat terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan karena dalam penetapan biaya operasional dalam setiap periode operasinya tidak menunjukkan terjadinya penyimpangan, yaitu jumlah realisasi biaya yang dikeluarkan lebih keci ldari pada jumlah yang dianggarkan. Sehingga laba yang diperoleh dalam setiap periodenya pun lebih besar dari pada jumlah laba yang dianggarkan. Bentuk pengawasan yang dilakukan pihak pimpinan perusahaan dalam meningkatkan laba atau untuk mengurangia dana penyimpangan, yaitu dengan melakukan pengawasan secara berkala baik itu dalam perencanaan anggaranserta proses pelaksanaanoperasi perusahaan di lapangan. Adapun tindakan yang dilakukan pimpinan perusahaan atas penyimpangan yang terjadi adalah dengan melakukan pengawasan pada
xvi
realisasi anggaran pada periode masa lalu untuk membandingkan realisasi pada biaya operasional. 2. Kebijakan penetapan biaya operasional yang ditetapkan PT. Utama Karya Timor, didasarkan pada beberapa hal, yakni kebijakan pemerintah; baik system kerja maupun peraturan perusahaan, kondisi (perubahan) lingkungan yang terjadi, serta kebutuhan yang ada di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan PT. Utama Karya Timor.
724/16 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain