Skripsi
Pengaruh pelatihan terhadap kinerja pegawai bagian administrasi pada kantor search and rescue (sar)Kupang
ABSTRAKSI
Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Badan SAR NTT. Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan merupakan asset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja/training sebelum karyawan memulai kerja. Di dalam dunia kerja, telinga kita akrab dengan istilah pelatihan kerja atau training. Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaa nmerupakan asset penting bagi perkembangan perusahaan. Untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan kerja para karyawan, banyak perusahaan mengadakan pelatihan kerja/training. Biasanya training dilakukan sebelum memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja. Mengacu pada masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, maka yang menjadi persoalan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kinerja pegawai pada Badan SAR Kupang? 2. Bagaimana program pelatihan yang dilakukan Badan SAR Kupang dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai bagian administrasi? Hasil analisis regresi linear sederhana mengenai Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Badan SAR dengan software SPSS versi 16 sebagai berikut ini : Berdasarkan Tabel diatas hasil analisis regresi linier sederhana diatas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 38,250 + 0,550X Dari persamaan regresi tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut: Konstanta a=38,250 merupakan nilai koefisien konstanta (positif) menunjukkan pengaruh positif variable bebas, artinya jika Pelatihan dan Pengembangan SDM (X) konstan atau tetap, maka Kinerja (Y) sebesar 0,550 bx=0,550 menunjukkan koefisien regresi variabel Pelatihan (X) terhadap Kinerja (Y), artinya jika Pelatihan dan Pengembangan SDM (X) meningkat dalam satu satuan unit maka Kinerja (Y) mengalami peningkatan sebesar 0,550 atau 55 kali. Koefisien bernilai positif artinya antara Pelatihan (X) dan Kinerja (Y) ada hubungan positif, sehingga peningkatan Pelatihan (X) akan mengakibatkan peningkatan pada Kinerja (Y). Berdasarkan hasil analisis data dengan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan software SPSS versi 16 diperoleh
koefisien konstanta regresi (a) positif sebesar 38,250dan koefisien regresi variabel Pelatihan (X) sebesar 0,550 sehingga dilakukan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: Dari hasil analisis regresi maka diperoleh koefisien regresi variabel Pelatihan (positif) sebesar 0,550 yang berarti bahwa setiap peningkatan Pelatihan sebesar satu satuan unit akan diikuti dengan peningkatan kinerja sebesar 0,550 atau 55 kali, selain itu nilai thitung untuk variabel sebesar 3,074 dan ttabel (t(1,56)) yang diperoleh sebesar 2.331, serta memiliki nilai probalitas 0,003 < 0,05. Karena nilai thitung>ttabel serta memiliki nilai probabilitas (Sig.) sebesar 0,003 jauh lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa Pelatihan (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Pegawai. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya. Dari uraian pembahasan diatas, makater bukti bahwa pelatihan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan factor penting yang harus diperhatikan agar dapat meningkatkan kinerja pegawai. Jika kinerja pegawai meningkat, maka meningkat pula mutu pelayanannya bagi masyarakat. Kesimpulannyaadalah: 1. Kinerja Pegawai Bagian Administrasi menunjukkan hasil atau kategori baik, artinya hasil analisis terhadap indicator yang dipakai untuk menjelaskan konsep kinerja berada pada skala setuju. 2. Pelatihan pegawai menurut hasil analisis menunjukkan berada pada kategori sangat baik artinya indikator yang dipakai untuk menjelaskan konsep pelatihan berada pada kategori sangat baik. 3. Hasil analisis pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja menunjukkan bahwa ada hubungan positif artinya pelatihan dengan kinerja, semakin banyak kegiatan pelatihan maka semakin tinggi kinerja pegawai. Pelaksanaan pelatihan karyawan bisa dilakukan secara internal dalam perusahaan yang mana pemateri pelatihan diambil langsung dari dalam ataupun dengan membuat suatu program pelatihan dengan bekerjasama dengan suatu badan ataupun instansi yang memang kompeten dan berpengalaman untuk memberikan suatu pelatihan karyawan yang bagus di Jakarta misalnya
Menurut Mangkunegara (2011:67) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan hasil analisis maka berikut ini akan disajikan beberapa implikasi terapan berupa
saran sebagai berikut:
1. Frekuensi pelatihan hendaknya ditingkatkan sehingga mampu mendukung pekerjaan
administrasi yang sedang digiatkan untuk mendukung pekerjaan teknis.
2. Kinerja kerja yang sekarang perlu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dimasa datang
sehingga pelayanan terhadap masyarakat tetap menjadi prioritas atau pilihan utama.
718/16 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain