Skripsi

Analisis faktor - faktor yang mempengaruhi indenpendensi auditor (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Selatan)

---

ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor pada Badan Pengawasan Keuangan Daerah Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Selatan. Alasan penulis melakukan penelitian pada Inspektorat Kabupaten Timor tengah Selatan adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi independensi auditor kabupaten Timor Tengah selatan. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor pada Auditor Internal Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Dengan persoalan penelitian adalah Apakah tekanan dari klien berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor, apakah faktor sikap berpengaruh signifikan terhadap independensi auditor, dan apakan faktor perilaku etis berpengaruh terhadap independensi auditor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intervensi tekanan klien, faktor sikap, dan faktor perilaku etis.
Konsep dalam penelitian ini adalah Independensi, Auditor, dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Independensi Auditor. Independensi adalah sikap tidak memihak dan mudah di pengaruhi, independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan tidak dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Akuntan berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manejemen klien dan atasan, namun juga kepada semua pihak yang meletakan kepercayaan atas pekerjaan akuntan tersebut. Independensi dalam auditing berarti berpegang pada pandangan yang tidak memihak didalam penyelengaraan pengujian audit, evaluasi dan hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit. Auditor adalah seorang akuntan publik, pemeriksa keuangan, pada instansi-instansi terkait, baik instansi pemerintah maupun swasta. Auditing adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai tingkat informasi kesesuaian antara tindakan atau peristiwa ekonomi atau kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada pihak yang membutuhkan dimana auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen yaitu akuntan publik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi auditor yaitu tekanan dari klien artinya situasi yang sering kali terjadi ketika auditor dank lien berada pada dua pihak yang saling berlawanan, yaitu tidak sependapat hasil pemeriksaan. Maka hal yang dilakukan klien dengan memaksa auditor untuk melakukan tindakan yang melanggar standar audit dengan keinginannya, termasuk dengan pemberian opini
yang tidak sesuai dengan keadaan yang sesunggunya. Faktor sikap adalah keadaan dalam diri manusia yang menggerakan untuk bertindak, menyertai manusia dengan perasaan-perasaan tertentu dalam menanggapi objek yang terbentuk atas dasar pengalaman-pengalaman.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di inspektorat kabupaten Timor Tengah Selata. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor atau pelaksana pemeriksa keuangan di Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Selatan. Data diperoleh dari koesioner.
Teknik analisis data pada analisis pendahuluan menjelaskan gambaran umum responden dan deskripsi jawaban responden dan analisis lanjutan menggunakan analisis regresi berganda yaitu uji asumsi klasik yang terbagi atas tiga bagian diantaranya adalah uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. Dengan bantuan alat statistik yaitu SPSS v 18.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis di Inspektorat Kabupaten Timor Tengah Selatan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel dependen dan independen. Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya korelasi antara variabel independen.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Faktor tekanan manejemen klien parsial dan simultan berpengaruh negatif terhadap independensi auditor. Hal ini dapat dilihat darihasil uji ragresi yang menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,002. > 0,05.
Faktor sikap secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,431. Faktor perilaku etis secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap independensi auditor. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,234.
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa untuk meningkatkan kualitas audit yang baik maka auditor harus meningkatkan independensinnya. Dengan independensinya auditor auditor bisa melaporkan kesalahan atau pelanggaran pada saat proses audit berlangsung, dan dengan independensinnya auditor melaporkan kesalahan tresebut dengan baik, dengan tidak terpengaruh dari pihak manapun. Penelitian ini juga memberikan masukan bagi auditor Inspektorat Kabupaten Timor
Tengah Selatan mengenai proses audit sehingga dapat tercapai tingkat independensi yang lebih baik
Kata Kunci: Intervensi tekanan manejemen klien, sikap, perilaku etis, Independensi Auditor.

---

Ketersediaan

747/16

PTK PUSAT UKAW

Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

S 119 EKN 16

Penerbit

Kupang : UKAW Fakultas Ekonomi., 2016

Deskripsi Fisik

ix, 62 hal.: bibl.; ill.; lamp.; 30 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

S 657.6 072 598 554

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

-

Subjek

AKUNTANSI-PEMERIKSAAN--PENELITIAN--KABUPATEN TTS

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

Hempiyana Tusalak

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus login sebelum memberikan komentar