Skripsi
Kajian Antropologi tentang penyelesaian sengketa adat melalui Nateke Oko Mama pada masyarakat Timor (studi kasus Kelurahan Belo)
INTISARI
Judul skripsi ini adalah :
“KAJIAN ANTROPOLOGI TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA ADAT MELALUI
NATEKE OKO MAMA PADA MASYARAKAT TIMOR
(STUDI KASUS KELURAHAN BELO)â€ÂÂ
Masalah pokok dalam tulisan ini mengapa ada sengketa adat dapat di selesaikan dan ada yang tidak dapat di selesaikan melalui nateke oko mama. Tujuan penelitian untuk mengetahui factor penyebab ada sengketa adat yang dapat di selesaikan dan tidak dapat di selesaikan melalui nateke oko mama . Masyarakat Timor di Kelurahan Bello memiliki lembaga adat yang di dalamnya mencakup tradisi penyelesaian konflik secara adat. Masyarakat Timor pada umumnya dan masyarakat Kelurahan Bello khususnya sangat menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Harmonisasi menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan. Pada masyarakat Timor dikenal sebagai Nateke Oko Mama. Oko Mama menjadi simbol persaudaraan, keakraban dan kekeluargaan. Pengaruh budaya luar yang begitu besar sehingga mempengaruhi sebagian masyarakat di kelurahan Bello,kurangnya pemahaman masyarakat Timor di kelurahan Bello tentang budaya yang sering digunakan tua - tua adat di masa lalu, seiring perkembangan zaman yang begitu cepat masyarakat mulai mengganti tradisi tersebut sedikit demi sedikit sehingga unsur kekeluargaan mulai di tinggalkan. Dalam penelitian ini menggunakan deskripsi kualitatif dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Kesimpulan yang diambil berhubungan dengan “peran Nateke Oko Mama sebagai saranauntuk menyelesaikan sengketa adat pada masyarakat di kelurahan Bello Kota Kupang†adalah sebagai berikut: Bahwa masalah yang bisa diselesaikan melalui nateke oko mama jika terdapat satu pemahaman dan kesepakan antara kedua bela pihak dalam musyawarah tetapi dalam musyawarah tidak mendapatkan titik temu dalam menyelesaiakan masalah maka akan dilanjutkan ke proses hukum. Saran dari penulis sendiri musyawarah adat perlu dilakukan secara terus- menerus dalam merumuskanberbagaikebijakanyang menyangkut dengan kemasyarakatan, karena sekalipun perkembangan zaman memaksa urusan adat tidak dijalankan secara baik namun harus tetap dilakukanmusyawarah adatberdasarkan tahapan-tahapan yang ada sebagai simbol penghormatan terhadap para leluhur.
36/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain