Skripsi
Pengaruh penggunaan minyak goreng dan mentega terhadap karakteristik sensoris Phia Krispy
ABSTRAKSI PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK GORENG DAN MENTEGA TERHADAP KARAKTERISTIK PHIA KRISPY
Leu Loe Dominggas *) Ir. Melkianus Nuhamara, MP**) Ir. I. D.A. A. R. R. Adi, Mp**)
Tepung terigu merupakan salah satu bahan utama dalam pembutan Phia krispy. Tepung terigu sebagai bahan utama sangat berperan dalam menghasilkan Phia krispy.Tepung terigu banyak mengandung zat pati yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air dan protein dalam bentuk gluten yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan. Minyak goreng berasal dari bahan baku seperti kelapa, kelapa sawit, jagung, kedelai, biji bunga matahari dan lain-lain. Kandungan utama dari minyak goreng secara umum adalah asam lemak yang terdiri dari asam lemak jenuh (saturated fatty acids) misalnya asam plamitat, asam stearat dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) misalnya asam oleat (Omega 9) dan asam linoleat (Omega 6). Asam lemak tak jenuh ini yang memiliki ikatan karbon rangkap, yang mudah terurai dan bereaksi dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh. Komposisi dan kandungan bermacam-macam asam lemak ini yang sangat menentukan mutu dari minyak goreng. Warna minyak goreng secara alamiah adalah kekuningan, karena bahan yang terkandung dalam minyak dan ikut terekstrak bersama minyak. Zat warna tersebut antara lain α dan β karoten yang berwarna kuning dan xantofil yang berwarna kuning kecoklatan. Produk yang dihasilkannya memiliki kualitas yang baik dengan ciri- ciri tekstur yang keras. (Supriyanto et al., 2006). Mentega adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Mentega merupakan masa dari lemak susu yang dihasilkan dengan penumbukan krim susu atau susu penuh. Penemuan mentega sudah berabad-abad lamanya. Jenis Mentega dibedakan berdasarkan cita rasa, tekstur, dan warnanya. Tetapi untuk mendapatkan tekstur kue yang kompak atau tidak mudah rapuh, sebaiknya tidak menambahkan mentega terlalu banyak, karena daya emulsinya kurang (Anonimous, 2003). Penelitian ini menggunakan Uji T dengan 2 perlakuan dan 6 kali ulangan sehingga menghasilkan 12 unit percobaan. Adapun perlakuan yang di cobakan adalah : (A) Minyak Goreng (B) Mentega. Variabel yang diamati dalam pembuatan phia krispy ini adalah uji organoleptik terhadap Rasa, warna, aroma dan Tekstur. Pada proses pembuatan phia krispy ini, perlakuan dengan karakteristik phia yang bagus dari pengaruh Penggunaan minyak goreng dan mentega terhadap karakteristik Sensoris phia krispy terdapat pada perlakuan dengan menggunakan minyak goreng. Dengan demikian maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan minyak goreng dan mentega terhadap karakteristik Phia Krispyâ€ÂÂ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan yang terbaik dari Pengaruh penggunaan minyak goreng dan mentega terhadap karakteristik phia krispy terdapat pada perlakuan A minyak goreng yang mendapat rata–rata nilai tingkat kesukaan untuk variabel pengamatan yang diuji yaitu rasa dengan rata–rata nilai tingkat kesukaan sebesar 4,00 dengan kategori sangat suka, warna dengan rata-rata nilai sebesar 3,967 dengan kategori sangat suka, aroma dengan nilai rata-rata sebesar 3,9 dengan kategori sangat suka, tekstur dengan nilai rata-rata sebesar 4,00 dengan kategori sangat suka. Kata kunci : Penggunaan, minyak goreng, mentega, karakteristik dan Organoleptik *peneliti **pembimbing
93/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain