Skripsi
Uji Ketahanan Luntur Pewarna Alami Tinta Cumi-cumi(Loligo sp.)pada pembuatan kain Tenun Ikat
ABSTRAK
Uji Ketahanan Luntur Pewarna Alami Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) Pada Pembuatan Kain Tenun Ikat
(Karpada, E) * (Sabuna, A, Ch)** (Nitsae, M)**
Warna merupakan hal pertama yang diamati pada saat konsumen melihat produk industri. Pewarnaan produk seperti teksil cukup memberikan rangsangan sensorik yang kuat kepada konsumen untuk memilikina. Tinta cumi-cumi merupakan sumber daya alam yang dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi zat warna alami. Tinta cumi-cumi mengandung pigmen melanin atau pigmen hitam yang secara alami terdapat dalam bentuk melanoprotein dengan kandungan melanin 90%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif dengan membandingkan secara visual. Kain katun yang telah dimordanting, dicelupkan kedalam larutan pewarna selama 1 jam. Kain yang telah diwarnai diberi perlakuan fiksasi dengan bahan fiksator (kapur tohor dan tawas) dengan konsentrasi (0 g/L, 50 g/L dan 100g/L). Dari hasil fiksasi yang diperoleh tanpa proses fiksasi menghasilkan warna hitam, warna yang dihasilkan pada pencelupan kain katun dengan tinta cumi-cumi menggunakan fiksator kapur tohor dengan konsentrasi 50gr/L dan 100g/L menghasilkan coklat, warna yang dihasilkan pada pencelupan kain katun dengan tinta cumi-cumi menggunakan fiksator tawas dengan konsentrasi 50gr/L dan 100g/L menghasilkan hitam pekat. Ketahanan luntur warna menggunakan fiksator kapur tohor dan tawas dengan konsentrasi 0 g/L, 50 g/L dan 100 g/L ditinjau dari perubahan warna menggunakan Photoshop menunjukkan hasil yang sama pada Gray Scale yaitu tanpa fiksator (2/kurang), 50 g/L (3-4/cukup baik) dan 100 g/L (4/baik), semua penggunaan konsentrasi menunjukkan kain katun tidak luntur setelah dicuci dengan deterjen. Ketahanan luntur warna menggunakan fiksator kapur tohor dan tawas dengan konsentrasi 0 g/L, 50 g/L dan 100 g/L ditinjau dari penodaan warna menggunakan Photoshop menunjukkan hasil yang sama pada Stanning Scale yaitu tanpa fiksator (2-3/kurang), 50 g/L (4/baik) dan 100 g/L (4/baik) 4-5 yang dikategorikan sangat baik, semua penggunaan konsentrasi menunjukkan kain katun tidak menodai tekstil lain yang dicuci bersama-sama kecuali tanpa menggunakan fiksator. Dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi konsentrasi fiksator yang digunakan maka semakin bagus nilai luntur dan penodaannya.
Kata kunci : Pigmen, Tinta Cumi-cumi, Fiksator, Kelunturan warna dan Penodaan warna
Keterangan : * = Peneliti
** = Pembimbing
210/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain