Skripsi
Perang tanding (Tubak Belo) sebagai salah satu cara menyelesaikan sengketah tanah dalam masyarakat Adonara studi kasus antara desa Lewo Nara
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah : PERANG TANDING ATAU TUBAK BELO SEBAGAI SALAH SATU CARA MENYELESAIKAN SENGKETAH TANAH DALAM MASYARAKAT ADONARA ( STUDI KASUS ANTARA DESA LEWO BUNGA DAN DESA LEWO NARA
Realitas menunjukan bahwa sekelompok masyarakat penghuni pulau adonara yang terletak di ujung timur pulau flores propinsi nusa tenggara timur,memiliki salah satu ke unikan budaya dalam penyelesaian senggketa yang di hadapi.mereka menanggapi setiap sengketa terutama mengenai tanah dengan jalan perag tandng. Kenyataan seperti ini sampai detik ini pun masih berlangsung sekalipun perubahan sosial yang demikian cepat tetapi apabila kenyataan ini di hubungkan dengan hadirnya berbagai lembaga dan pernata sosial ( moderen ) yag secara langsung maupun tidak lagsung membendung budaya kekerasan di Adonara
Pembangunan di desa lewo bunga lebih menonjol ketimbang di desa Lewo Nara ketimpangan itu memicu kecemburuan social, Lewo Nara dan Lewo Bunga dua desa yang terletak di posisi timur pulau Adonara Kabupaten flores Timur NTT itu berbatasan langsung layaknya kehidupan bertetangga di desa pada umumnya warga kedua desa tersebut hidup berdampingan dan selalu bersama warga kedua desa saling kenal karna saling berinteraksi social yang di bangun sejak Tahun 1930 saat nenek moyang desa lewo bunga memutuskan untuk bermigrasi dari kampung asalnya kiwang one terletak persis di tengah badan gunung ile boleng ke wilayah yang di sebut sebagai wilayah ulayat desa LewoNara, aktifitas sehari-hari seperti iris tuak,menyambung ayam,berkebun,menjual ternak di pasar,hingga urusan keagamaan maupun pemerintah di lakukan secara bersama-sama dalam Suasana kearaban,bahkan dari hasil interaksi warga kedua desa terikat hubungan kekeluargaan karena perkawinan,namun secara kasat mata pembangunan dari dua desa tersebut itu berbeda pembangunan secara fisik lebih menonjol di desa Lewo Bunga,jalan raya yang menghubungkan waiwerang sebagai pusat perekonomian di Adonara,dalam kondisi baik hanya mencapai desa Lewo Bunga tetapi kondisi jalan mulai menyempit dan berlubang-lubang ketika memasuki desa Lewo Nara,demikian fasilitas publik seperti sekolah,rumah ibadat dan fasilitas kesehatan di bangun di desa lewo bunga kondisi ini menurut pengamatan Flores Timur sedikit banyak kecemburuan sosial,apalagi wilayah desa Lewo Bunga menjadi ulayat oleh orang Lewo Bunga menjadi ulayat oleh orang lewo nara kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1930 protes yang di lakukan oleh pihak Lewo Nara di sebut-sebut bertujuan agar desa lewo bunga mengakui kepemilikan ulayat Lewo Nara tetapi, Lewo Bunga membantah bahwa tanah tersebut adalah warisan dari nenek moyang,persoalan terus memancing dan kedua belah pihak bersepakat untuk berperang untuk mencari kebenaran dari tanah yang di sengketakan tersebut
241/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain