Skripsi
Pengelolaan Keuangan sebagai tanggungjawab Iman;suatu tinjauan Teologi praktis terhadap pengelolaan keuangan di jemaat GMIT Pondok Pengharapan Netenaneno
ABSTRAK
Uang adalah alat yang digunakan untuk kelancaran pelayanan dalam jemaat. Untuk itu, bagi penulis, pengelolan keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam gereja. Penulis melakukan penelitian di Jemaat GMIT Pondok Pengharapan Netenaneno mengenai Pengelolaan Keuangan. Penulis memilih Jemaat GMIT Pondok Pengharapan karena persekutuan jemaat tersebut terpecah akibat dari kurangnya transparan pengelolaan keuangan. Dalam penelitian tersebut, penulis menemukan masalah utama dari pengelolaan keuangan yang kurang transparan adalah pada pengelolaan keuangan dana cadangan pada tahun 2013. Hal ini menjadi dasar ketidakpercayaan jemaat terhadap bendahara jemaat. Sebagai akibatnya ada beberapa jemaat yang memilih untuk mengundurkan diri menjadi anggota Jemaat GMIT Pondok Pengharapan Netenaneno termasuk di dalamnya adalah keluarga bendahara jemaat. Penulis menemukan faktor-faktor kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan tersebut yakni, pertama kurangnya pengawasan dalam pengelolaan keuangan sebagai akibat dari lemahnya kepemimpinan. Di mana dalam tubuh majelis jemaat tidak adanya persatuan sehingga pengawasan terhadap pengelolaan keuangan menjadi lemah. Kedua, adanya pemahaman bahwa gereja tersebut hanya milik oleh beberapa orang/keluarga . Karena jasa membangun gereja, sehingga mereka dengan bebas bisa mengelola keuangan jemaat. Ketiga, adanya faktor kuasa dan pendidikan. Keempat, adalah kurangnya manajerial yang baik dalam hal perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian. Mengelola keuangan jemaat pada dasarnya adalah suatu kepercayaan yang diberikan Tuhan. Sang pengelola yang biasa disebut sebagai bendahara dalam mengelola uang tersebut adalah hamba Tuhan yang mempunyai tanggungjawab kepada Tuhan sebagai Sang Pemilik. Jika dilihat apa yang terjadi pada Jemaat GMIT Pondok Pengharapan ini apa yang dikelola oleh jemaat ini malah menjadi sumber sebuah masalah yang berakibat pecahnya persekutuan mereka. Maka, yang seharusnya adalah pengelolaan uang tersebut haruslah sesuai dengan kehendak Allah sehingga akan menciptakan kasih dan kesatuan di antara orang-orang percaya sebagai satu kesatuan dalam tubuh Kristus. Oleh karena itu, menurut penulis penting apabila setiap orang yang telah ditugaskan dan diberi tanggungjawab masing-masing, dapat menerima tugas dan tanggungjawab tersebut dengan sukacita dan menyadari bahwa mereka dipilih sebagai hamba Tuhan yang melayani jemaat-Nya di muka bumi ini dan agar kesalahan-kesalahan (penyimpangan) yang pernah terjadi tidak terulang lagi. Karena itu kesadaran untuk melayani Tuhan haruslah lebih tinggi dibandingkan kecintaan terhadap uang. Selain itu, harus adanya pengawasan dari BPPPJ dengan baik; harus adanya laporan pengelolaan keuangan yang dicetak untuk diberikan kepada jemaat; hindari untuk memilih bendahara rutin dan bendahara pembangunan jemaat yang berada dalam satu keluarga; dan harus adanya persatuan di antara para majelis dalam mengambil suatu keputusan.
268/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain