Skripsi
Satu Dalam Kristus "Refleksi teologis kontekstual terhadap sistem kasta dalam kebudayaan masyarakat Sumba Timur dan implikasinya bagi persekutuan dan relasi di jemaat GKS Tanalingu klasis Rindi-Umalulu"
ABSTRAK
Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dalam dunia. Dengan alasan inilah akhirnya manusia mulai membentuk sebuah komunitas, persekutuan, dan kelompok sosial sebagai bentuk sistem kerja sama. Sama halnya dengan masyarakat Sumba Timur yang membentuk sistem kasta sebagai sebuah persekutuan mewujudkan kepentingan bersama.
Sistem kasta adalah sebuah persekutuan masyarakat secara hirarkis yang dibagi berdasarkan tugas masing-masing anggota persekutuan dalam suatu budaya tertentu. Sistem kasta terbentuk bukan saja karena pembagian tugas kerja, melainkan pengelompokan masyarakat berdasarkan keturunan serta kemampuan dan kepemilikan seseorang dalam masyarakat.
Pembagian masyarakat dalam sistem kasta pada dasarnya adalah persekutuan yang dibangun oleh leluhur orang Sumba demi memudahkan orang Sumba dalam pekerjaan. Masing-masing anggota dalam sistem kasta bertanggungjawab penuh terhadap tugasnya demi keutuhan dan kepentingan bersama dalam sistem kasta. Relasi antar anggota dalam sistem kasta bersifat hirarkis yang kemudian menciptakan ketergantungan timbal-balik antar-kasta melalui pembagian kerja, yang menyiratkan bahwa tugas-tugas tertentu hanya dapat dilakukan oleh para anggota kasta-kasta tertentu. Namun seiring berjalannya waktu, sistem kasta berubah menjadi lebih feodal, menindas, dan menyusahkan banyak orang dalam sistem kasta. Hubungan yang dihasilkan dalam sebuah sistem kasta tidak lagi dilihat sebagai sebuah kerja sama kelompok, melainkan berubah menjadi konsep mendominasi, dimana mereka yang kuat menindas yang lemah.
Oleh karena itu, penting sekali melihat apa makna dan nilai persekutuan serta relasi dari sistem kasta,yang kemudian bisa membebaskan orang Sumba dari penindasan struktural. Makna dan nilai budaya kemudian dipertemukan dengan teks-teks Alkitab terkhususnya dalam Perjanjia Lama yang berbicara mengenai persekutuan dan relasi. Injil diharapkan mengindahkan sistem kasta namun, Injil juga harus bersikap tegas dan kritis terhadap system kasta. Pertemuan antara Injil dan sistem kasta diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang baru, yang sudah diterangi oleh kasih Tuhan lewat kesaksian Alkitab sebagai upaya penghapusan sistem kasta dalam kehidupan orang Sumba Timur, terkhususnya bagi masyarakat Desa Heikatapu.
277/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain