Skripsi
Mari Bernyanyi; Tinjauan teologis terhadap peranan gereja dalam pengajaran nyanyian jemaat di jemaat Alfa Omega Labat klasis Kota Kupang
ABSTRAKSI
Nyanyian adalah salah satu unsur yang penting dari ibadah jemaat, baik ibadah hari minggu maupun ibadah-ibadah yang lain. Dari segi ilmu musik, nyanyian jemaat digolongkan pada “community-singing†yang berarti nyanyian bersama yang dapat dilakukan secara masal. Pentingnya nyanyian dalam ibadah membuat penulis merasa tertarik untuk menggali bagiamana peranan gereja dalam pengajaran nyanyian jemaat. Dalam kepentingan tersebut, penulis memakai Jemaat Alfa Omega Labat sebagai tampat/lokus penelitian.
Realitas yang terjadi di Jemaat Alfa Omega Labat, memperlihatkan pengetahuan jemaat terhadap nyanyian sangat minim. Hal ini berpengaruh pada tingkat partisipasi jemaat dalam melagukan nyanyian saat ibadah. Pengajaran merupakan salah satu upaya gereja, untuk mengajarkan nyanyian kepada jemaat. Dalam pengajaran tersebut jemaat mendapatkan bimbingan, arahan dan memotivasi untuk belajar nyanyian jemaat demi memperoleh pengetahuan agar dapat menjadi jalan keluar terhadap pergumulan yang dihadapi dalam jemaat.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis berupaya untuk menemukan alasan/penyebab dari masalah tersebut yakni: Kedudukan nyanyian dalam ibadah; dalam pemahaman ini pelayan lebih mengutamakan khotbah dibandingkan nyanyian jemaat. Kinerja UPP MUGER; di mana tidak terdapat badan pengurus serta tidak adanya program pelayanan yang dibuat oleh UPP MUGER. Persiapan petugas liturgi; tidak dilaksanakannya latihan persiapan liturgi yang dilakukan oleh petugas liturgi serta tidak ada petugas liturgi seperti prokantor dan kantoria. Pemahaman jemaat mengenai nyanyian; di mana jemaat tidak memahami fungsi nyanyian dalam ibadah, sehingga nyanyian dianggap tidak terlalu penting dan hanya firman yang menjadi fokus dalam ibadah mereka.
Nyanyian sebenarnya mempunyai kedudukan sentral dalam ibadah. Sebab melalui nyanyian, jemaat dapat melakukan penyembahan kepada Tuhan. Melalui nyanyian kita melakukan penyembahan dengan mengagungkan kebesaran dan kasih-Nya yang melampaui segala pengetahuan, dan dengan nyanyian pula kita dipersatukan dengan Dia dalam kekudusan-Nya. Dalam nyanyian semua perasaan kita ungkapkan baik itu rasa kagum, sesal, malu, pasrah, cemas, gembira, khawatir, syukur dan lainnya. Selain itu juga nyanyian dapat menjadi sarana kesaksian jemaat, dengan nyanyian jemaat bersaksi tentang kebesaran, kemurahan dan kasih-Nya yang melebihi segala sesuatu, membuat suasana hati merasakan damai sejahtera dan bahagia. Serta nyanyian dapat dijadikan sebagai sarana mendidik jemaat. Pada saat jemaat bernyanyi, maka di situ ia mendapatkan pengajaran mengenai Alkitab, dunia dan mengenai kehidupan sesama.
Melihat kedudukan nyanyian yang begitu penting dalam ibadah jemaat, maka gereja mempunyai kewajiban untuk melakukan pengajaran kepada anggota jemaat. Dalam hal ini setiap pelayan-pelayan gereja baik sabagai presbiter secara khusus UPP MUGER harus aktif untuk melaksanakan tugasnya demi pertumbuhan iman jemaat. Itupun tidak terlepas dari kesadaran jemaat yang menjadikan nyanyian sebagai sebuah kebutuhan beribadah.
275/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain