Skripsi
Doa Pelapasan; Suatu tinjauan teologi kontekstual terhadap praktik Doa Pelepasan dan impliksinya bagi pertumbuhan Iman Jemaat GMIT Getsemani Litsusu, klasis Fatuleu Timur
ABSTRAK
Kebudayaan merupakan warisan leluhur yang dijunjung tinggi dalam hidup manusia. Karena itu setiap masyarakat selalu hidup dan berpatokan pada kebudayaan mereka, serta berusaha menyelaraskan hidup mereka sesuai dengan kebudayaan itu. Untuk itulah kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat tertentu terus dipelihara sebagai bagian dari kehidupan mereka. Demikian halnya secara khusus dalam komunitas kehidupan masyarakat di Kiuoni, Jemaat GMIT Getsemani Litsusu. Mereka memiliki budaya tersendiri yang terus dijaga dan dipelihara dari generasi ke generasi. Salah satu budaya dari leluhur adalah doa pelepasan.Doa pelepasan adalah salah satu bentuk Doa yang dipraktikkan oleh masyarakat Litsusu sebagai upaya penyembuhan. Sekaligus sebagai penyembahan untuk Uis neno,didalam juga mengandung sutu permohonan pengampunan dosa dengan tujuan untuk melepaskan dosa leluhur/nenek moyang yang menurut mereka sebagai akibat dari mereka mengalami sakit.
Dalam kesaksian PL dan PB tentang upaya penyembuhan penyakit tidak terlepas dari penggunaan obat-obatan. Khususnya dalam PB Yesus melihat semua sarana yang digunakan sebagai media untuk melayani orang yang menderita demi mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan bagi manusia.
Dalam hubungannya dengan misi pelayanan Yesus,maka gereja terpanggil kedunia untuk meneruskan amanat kerasulan Yesus Kristus Di dunia. Hal ini berarti bahwa kehadiran gereja adalah untuk ikut mengambil bagian di dalam segala pergumulan jemaatnya. Gereja perlu memberikn perhatian dan pemahaman yang benar, Dengan pemahaman yang benar menolong gereja untuk menerima sumbangan positif dari prktik ini demi menjawab pergumulan jemaat.
v
273/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain