Skripsi
Kualifikasi Diaken dalam Jemaat; Suatu tinjauan eksegese terhadap I Timotius 3:8-11 dan implikasinya bagi pemahaman jemaat Imanuel Oehani-klasis Amanuban Selatan mengenai kualifikasi diaken dalam jemaat
ABSTRAK
Surat Paulus kepada 1 Timotius adalah surat pastoral. Surat ini berisikan tentang nasihat-nasihat terkhususnya jabatan gerejawi. Paulus menjelaskan dalam 1 Timotius 3:8-13, tentang syarat-syarat bagi para Diaken. Sebelum menjadi seorang pemimpin gerejawi harus melalui tahap-tahap dalam ayat-ayat ini. Mereka harus orang-orang terhormat, memiliki tanggung jawab yang baik dalam pelayanan. Mampu melayani dengan taat, setia, mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Sosok seorang pemimpin gerejawi yang memiliki jabatan Diaken adalah orang yang benar-benar takut akan Tuhan. Oleh karena itu menjawab dan menemukan kerygma dari teks ini, penulis menggunakan Metode Historis Kritis. Hal ini dilakukan agar pesan atau Kerygma dari teks dapat diterapkan dalam konteks kekinian.
Dalam kaitan dengan teks ini, para pemimpin gerejawi yang memiliki jabatan Diaken saat ini cenderung mengambil arti secara harafiah dalam teks ini untuk diterapkan dalam konteks pelayanan. Dengan demikian maka, para Diaken Jemaat Imanuel Oehani Klasis Amanuban Selatan harus benar-benar suci secara lahir dan batin dalam melayani Jemaat, karena pelayanan merupakan satu pekerjaan yang mulia dari Tuhan. Itulah sebabnya Alkitab memberikan kualifikasih khusus bagi seorang Diaken. “kuduslah kamu sebab Aku ini Allahmu Kudusâ€ÂÂ.
Orang yang memiliki jabatan gerejawi adalah orang yang sudah mengikat dirinya dengan pelayanan Tuhan melalui panggilan dan pemilihan. Ketika dipilih untuk menjadi seorang Diaken harus mengetahui segala tugas dan tanggung jawab dalam melayani. Melayani dengan penuh keyakinan dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal, maka semua pelayanan akan menjadi sempurna serta membawa perubahan bagi jemaat.
Ketika kita melayani Tuhan, paradigma berpikir kita harus diubah. Melayani Tuhan bukan sesuatu yang membebani, bukan sekedar iseng, atau mengisi waktu, tetapi melayani Tuhan adalah satu anugerah yang Tuhan berikan kepada orang-orang pilihan-Nya secara khusus, jadi Tuhan tidak berikan kepada semua orang di dunia ini. Minat dan ksesediaan untuk melayani bukanlah satu-satunya kebanggaan bagi seorang pelayan, tetapi harus mempunyai kerinduan yang kuat untuk melayani dan dibuktikan dengan semangat yang tinggi serta berkobar dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat Tuhan.
264/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain