Skripsi
Analisis tingkat kerusakan ekosistem Mangrove di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
RINGKASAN
Salomi B. Lapir (10380031). Analisis Tingkat Kerusakan Mangrove di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang: A.R.F. ANAKOTTA, S.Pi.,M.Si dan DONNY M. BESSIE, S.Pi., M.Si (sebagai pembimbing I dan II). Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Kristen Artha Wacana Kupang. Penelitian tentang analisis tingkat kerusakan mangrove di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan mangrove yang meliputi komposisi jenis, kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, penutupan, penutupan relatif, kerusakan mangrove dan indeks nilai penting jenis mangrove dan untuk menganalisis kondisi parameter lingkungan di sekitar hutan mangrove (substrat, suhu, salinitas dan pH) di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi yakni dengan melakukan pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan dengan menggunakan transek line plots, setelah itu data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan rumus dari Bengen (2001) dan KEPMEN-LH No.201 (2004) untuk mendapatkan nilai kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, penutupan, penutupan relatif, indeks nilai penting dan kerusakan mangrove. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis mangrove yang ditemukan berjumlah 409 individu yang terbagi dalam 3 genera dan 4 spesies yakni Avicennia alba, Avicennia marina, Rhizophora mucronata dan Sonneratia alba. dengan tingkat kerapatan, frekuensi, penutupan, kerusakan yang berbeda, sedangkan untuk indeks nilai penting mangrove berada pada kategori jarang (rusak) karena INP setiap jenisnya berada dibawah kisaran 300 untuk setiap kategorinya. Hasil perhitungan ini juga ditunjang oleh keadaan kawasan hutan mangrove di lokasi penelitian yang sebagian besar rusak akibat penebangan oleh masyarakat dan telah dialih fungsikan sebagai daerah pemukiman dan areal persawahan maupun kerusakan yang disebabkan oleh alam (wilayah ekosistem mangrove yang berhadapan dengan laut terbuka dan dipengaruhi gelombang laut yang kuat) mengakibatkkan akar mangrove tercabut dan berdampak pada berkurangnya luas wilayah hutan mangrove di Desa Mata Air. Berdasarkan kondisi mangrove tersebut melalui dikeluarkannya KEPMEN-LH No.201,tahun 2004), menunjukkan bahwa tingkat kerusakan mangrove saat ini di Desa Mata Air Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang terkategori sudah rusak. Kata Kunci : Analisis Tingkat kerusakan, Hutan Mangrove, Mata Air
792/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain