Skripsi
MEMBAJAK atau MENOLEH: Suatu Kajian Eksegetis terhadap Injil Lukas 9:57-62 dan Implikasinya bagi pelayanan pendeta GMIT Masa Kini
ABSTRAK
Para pengikut Yesus ada kalanya diperhadapkan dengan tantangan dan penderitaan yang sulit membuatnya untuk mempertahankan janji dan komitmen serta kewajiban pelayanannya. Akibatnya, apa yang menjadi fokus pelayanan tidak dilakukan dengan konsisten dan bertanggung jawab. Begitu pula yang sering dialami oleh para pengikut Yesus dalam menjalankan pelayanannya di tengah-tengah dunia ini. Seperti halnya para pelayan Tuhan yang cenderung tidak intens di tempat pelayanan, karena faktor internal dan eksternal yang berkaitan dengan keadaan spiritualitasnya, masalah jabatan pelayanan dan keorganisasian yang tidak dijalankan secara efektif dan efisien. Selain itu, berkaitan dengan keberadaan di tempat pelayanan dan keadaannya dalam hubungan dengan kondisi sosial- masyarakat.
Istilah membajak atau menoleh merupakan metafora yang Yesus pakai untuk menjelaskan kepada para pengikut-Nya tentang hal mengikut Yesus. Metafora membajak berarti pekerjaan yang siap untuk dilakukan dengan mengarahkan pandangan ke depan dan tidak menoleh ke belakang atau sekelilingnya. Metafora ini menjelaskan kepada para pengikut-Nya bahwa dalam mengikuti-Nya butuh pengorbanan yang besar dan harus dengan segera. Selain itu, perlu melepaskan diri dari berbagai ikatan yang memberikan keamanan dan ketentraman.
Penafsiran Injil Lukas 9:57-62 memberikan penekanan bahwa dalam mengikut Yesus harus berpegang pada janji dan komitmen serta kewajiban dalam melayani sebagai murid Yesus. Selain itu, para pengikut Yesus harus melepaskan hidup yang lama dan memutuskan semua yang mengikat serta meninggalkan segala sesuatu yang ada di belakangnya, bahkan harus bertahan dalam tantangan dan penderitaan bersama dengan Yesus hingga akhir. Karena Yesus sendiri telah menjadi teladan terlebih dahulu menempuh jalan itu.
Mencermati hal di atas, berkaitan dengan pelayanan para Pendeta diharapkan harus benar-benar mencurahkan tenaga pada tugas pelayanannya dan menaruh perhatian mendalam bagi jiwa-jiwa yang sangat berharga serta memandang jiwa-jiwa ini sebagai harta yang bernilai di dunia ini, dan harus dipertanggung jawabkan kepada Yesus. Maka yang perlu diperhatikan dengan melihat pada beberapa segi, yaitu pada lingkup pendidikan di Fakultas Teologi perlu mengimbangi antara pengetahuan dan spiritualitas serta praktik pelayanan di lapangan. Selain itu, di lingkup Sinode perlu bekerja sama dengan Fakultas Teologi melalui sistem pendampingan dan pengawasan oleh Majelis Sinode GMIT untuk menciptakan seorang pelayan yang menyadari akan panggilannya mulai dari pendidikannya, masa magang (Calon Vikaris), masa Vikaris sampai menjadi Pendeta. Kemudian, bagi para Pendeta yang sedang melayani perlu disegarkan dengan studi panggilan pelayanan melalui pembaharuan janji yang sifatnya terencana dan kontinu dengan melihat pada aspek usia dan kondisi pelayanan.
872/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain