Skripsi
DIPERSIAPKAN UNTUK MELAYANI:Suatu tinjaun teologis terhadap pentinya memperlengkapi Majelis Jemaat untuk tugas Pemberitaan Firman dalam Ibadah Rumah Tangga serta implikasinya bagi Jemaat GMIT Koinonia Kupang
ABSTRAK Manusia memiliki kebutuhan dasar, salah satunya ialah diperlengkapi dalam hal pengetahuan dan pendidikan yang cukup. Pengetahuan dan pendidikan itu kemudian diterapkan pada lingkup jemaat maupun gereja. Kebutuhan-kebutuhan seperti ini yang juga diperlukan oleh anggota majelis jemaat. pendidikan dan pengetahuan teologislah yang dibutuhkan dalam pelayanan di gereja. Biasanya pengetahuan dan pendidikan ini didapat dari sekolah-sekolah teologi. Fakta yang ada di jemaat menunjukkan bahwa tidak semua pelayan, yaitu penatua, diaken dan pengajar tidak memiliki kemampuan dasar teologi yang cukup memadai untuk menjalankan pelayanan. Sedangkan pelayanan dalam jemaat didominasi oleh penatua, diaken dan pengajar. Gereja memiliki fungsi untuk memperlengkapi jemaatnya. Terkhususnya memperlengkapi anggota jemaat yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang teologi yang cukup. Memperlengkapi dalam hal ini ialah memperlengkapi anggota mejelis jemaat dengan hal- hal yang penting, yang berkaitan dengan tugas dan pelayanannya di jemaat. Pada masa kini, peralihan fungsi penatua dan diaken sering terjadi. Di mana tugas penatua sering digantikan oleh diaken, begitu pun sebaliknya. Peralihan tugas ini sering berkaitan dengan tugas dan panggilan pekerjaan lainnya yang diemban oleh salah satu anggota majelis jemaat. Untuk itu seluruh anggota majelis harus memiliki potensi dan pengetahuan yang sekurang-kurannya sama. Agar dapat menunjang pelayanan bersama di jemaat. Keadaan di jemaat sekarang, bahwa hal memperlengkapi jemaat sering terabaikan. Baik itu karena kesibukan pendeta maupun anggota mejelis serta para pihak yang bertanggungjawab dalam gereja seperti badan harian dan unit pembantu. Sebagai jemaat yang memiliki potensi umat yang banyak, Jemaat Koinonia Kupang juga mengurusi banyak permasalahan yang kompleks, bisa saja karena kesibukan-kesibukan seperti ini maka pembekalan yang seharusnya dilakukan cenderung terabaikan. Dalam penulisan ini, penulis mengacu pada kebutuhan majelis jemaat dalam hal pembekalan di bidang homiletika. Jemaat sebagai pendengar khotbah menilai kinerja pelayanan anggota majelis jemaat. Banyak dari mereka yang menilai secara negatif cara penyampaian khotbah majelis jemaat. Penilaian ini berkaitan dengan isi khotbah yang disampaiakan. Banyak khotbah yang tidak menyentuh pergumulan jemaat serta kerinduan-kerinduan hati mereka. Untuk itu jemaat membutuhkan khotbah yang relevan dengan pergumulan mereka. Dari waktu ke waktu Jemaat Koinonia hidup dalam pergumulan yang kompleks. Hal ini menuntut jemaat untuk tidak saja memuaskan dirinya dengan kebutuhan jasmani, namun juga ada kerinduan untuk bertumbuh secara spiritual. Baik melalui kebaktian utama, maupun kebaktian rumah tangga dan pertemuan ibadah lainnya. Kerinduan-kerinduan demikianlah yang membuat jemaat memiliki harapan dan standar tertentu mengenai suatu ibadah, terkhusunya mengenai pemberitaan firman Tuhan. Gereja harus peka dengan pergumulan jemaat dan juga pergumulan anggota majelis yang melayani, sehingga tugas memperlengkapi dalam hal pembekalan anggota majelis jemaat ini, tidak hanya berguna bagi pribadi anggota majelis, tetapi juga bagi jemaat sebagai basik pelayanan. Oleh karena itu harapan-harapan jemaat atas pelayanan ini ditujukan bagi gereja sebagai lembaga yang dipercayakan Allah untuk memperlengkapi jemaat-Nya untuk melaksanakan tugas dan panggilan dalam hal pemberitaan firman.
876/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain