Skripsi
PEMUDA YANG BERJUDI:Tinjauan Teologis Pastoral terhadap perjudian di kalangan Pemuda Jemaat GMIT Lahairoi Tuak Sabu Lasiana Barat
ABSTRAK
Alkitab menyatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yang istimewa dan diberikan akal budi sehingga dalam hidupnya, manusia dapat mencerminkan kasih Allah kepada seluruh ciptaan-Nya. Manusia diperintahkan untuk memelihara dan mengusahakan ciptaan Allah yang lain sesuai dengan kehendak Allah. Dalam melaksanakan tanggunggjawab yang diberikan Allah yaitu bekerja, tidaklah mudah banyak tantangan dan persoalan yang dihadapi, sehingga manusia seringkali jatuh dalam pengambilan keputusan yang tidak tepat dan bertentangan dengan kehendak Allah. Pada kenyataanya bekerja sebagai perintah dari Allah tidak di laksanakan secara baik, hal ini nampak khususnya di kalangan pemuda Jemaat GMIT Lahairoi Tuak Sabu Lasiana Barat, yang mana sebagian besar Pemuda berlaku tidak sesuai kehendak Allah yaitu dengan berjudi, mereka menghabiskan waktu untuk berjudi dan bukan bekerja. Jemaat GMIT Lahairoi Tuak Sabu Lasiana Barat, hidup dan bertumbuh dalam komunitas yang didalamnya perjudian menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang menghibur bagi mereka yang terlibat dalam perjudian namun bagi mereka yang tidak terlibat dalam perjudian merupakan kebiasaan yang mengganggu. Perjudian pada dasarnya merupakan perbuatan yang mengunakan uang atau barang sebagai taruhan dengan memakai permainan atau perlombaan sebagai media atau sarana. Secara hukum perjudian juga merupakan perbuatan yang salah dan bertentangan dengan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Atas dasar inilah, penulis ingin mengkaji persoalan perjudian ini dari segi teologis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya berbagai faktor yang menyebabkan sebagian anggota jemaat terlibat dalam perjudian, yaitu pelayanan yang kurang menyentuh pada persoalan jemaat, tingkat pendidikan yang minim, pekerjaan yang tidak menentu, lingkungan keluarga dan sosial, kebersamaan serta hiburan. Keterlibatan dalam menimbuulkan sejumlah masalah yang dihadapi oleh mereka yang terlibat perjudian maupun mereka yang tidak terlibat. Kenyataan ini seharusnya dilihat gereja bagai suatu persoalan dan tidak bisa menutup mata terhadap perjudian ini.
Dari sudut pandang iman Kristen, gereja seharusnya tidak tinggal diam melihat fenomena yang ada, karena Perjudian dikalangan pemuda menjadi persoalan yang menyangkut masa depan baik pribadi, gereja maupun Negara sehingga gereja perlu menganggapi secara serius dalam menjawab keterpanggilannya bagi jemaat Tuhan melalui pelayanan pastoral dengan mendidik dan menuntun jemaat dalam mencapai kedewasaan baik iman, pengharapan dan juga Kasih kepada Yesus Kristus sang kepala gereja terkususnya bagi pemuda yang merupakan penggerak atau tulang punggung masa depan gereja. Pemuda Kristen di bimbing dan di arahkan memiliki pengetahuan dan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber pengharapan utama dalam hidup karena diluar dari Allah semuanya akan menjadi sia-sia. Untuk itu, diakhir dari penulisan ini penulis mengajukan beberapa rekomendasi aksi kepada gereja dan pihak-pihak yang dapat membantu menyelesaikan persoalan perjudian ini. Rekomendasi aksi yang diberikan diantaranya: adanya kelompok konseling, menyediakan program seminar dan pelatihan bagi pemuda dalam mengembangkan potensi yang ada dalam diri pemuda, Membentuk kelompok kerja memberikan tanggungjawab kepada pemuda, Perlu adanya kerja sama dengan semua pihak baik itu orang tua, pemerintah setempat, pihak kepolisian dll dalam meniadakan tempat-tempat perjudian di lingkungan masyarakat khususnya di Lasiana.
901/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain