Skripsi
RITUS KAUS PILU Makna Teologi Kristiani yang terkandung dalam Ritus Pilu Di Jemaat Nekmese Koe Klasis Amanatun Utara Tahun 2013
ABSTRAKSI
Ratni S. TanaemRITUS KAUS PILU (MAKNA TEOLOGI KRISTIANI DI JEMAAT NEKMESE KOE KLASIS AMANATUN UTARA TAHUN 2013.Team pembimbing I Drs. Lukas Manu dan pembimbing II Drs.Z.Ch. Neno.Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UKAW 2013. Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Makna Teologi Kristiani yang terkandung dalam Ritus Kaus Pilu yang merupakan suatu upacara yang masih ada dan sering di lakukan oleh warga Jemaat Nekmese Koe Klasis Amanatun Utara.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalannya proses dalam Kaus Pilu dalam kehidupan masayarakat,untuk mengetahui makna Teologi yang melatar belakangi,sehingga Ritus Kaus Pilu ini masih dipraktekan oleh masyarakat Desa Snok,khususnya Jemaat Nekmese Koe. Populasi dari penelitian ini adalah Majelis Jemaat,tokoh adat dan Kaum Bangsawan.Sebagai sampel diambil 25 orang dari populasi yang merupakan representasi dari unsur majelis Jemaat,Toko adat dan Kaum Bangsawan.Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan diatas maka penulis menggunakan Metode Eksploratif sebagai metode penelitian.Untuk melakukan data dilapangan dilakukan dengan data wawancara,Data yang terkumpul ditabulasikan dan dianalisa secara deskriptif.Dari pengelolaan dan analisa data penulis menghasilkan suatu kesimpulan bahwa Ritus Kaus Pilu ini merupakan suatu tradisi yang dipelihara oleh Jemaat Nekmese Koe yang hampir sama dengan kehidupan masyarakat Israel. Dalam I Samuel 11-13 yang menceriterakan tentang Daud dipilih dan diangkat menjadi Raja menggantikan Saul. Dalam proses pemilihan ini juga dilakukan beberapa tahap yakni ketika Samuel tiba di kota Betlehem ia mengundang Issai dan anak-anaknya untuk menghadiri upacara pengorbanan itu. Ketika upacara itu berjalan dan tiba saatnya untuk memilih ada beberapa kriteria yang diberirkan Tuhan kepada Samuel hambaNya untuk tidak menilai dari wajah atau parasnya tetapi melihat dari hatinya. Dimana pada saat pemilihan raja Daud ini berlangung ada beberapa saudara Raja Daud yang keluar di depan Samuel akan tetapi Allah mengatakan bukan itu yang Aku maksudkan dan setepah Daud tampil barulah Allah urapilah dia. Daud sebagai Raja dilantik oleh Tuhan. Lalu berkumpullah seluruh Israel kepada Daud di Hebron dan berkata: “ketahuilah, kami ini darah dagingmuâ€ÂÂ. Telah lama, ketika Saul memerintah, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Dan Tuhan Allahmu telah berfirman kepadamu, engkaulah yang harus menggembalakan umatKu Israel, maka datanglah semuaTua-tua Israel menghadap raja di Hebron lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan Tuhan kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel seperti yang difirmankan Tuhan dengan perantaraan Samuel (Tawarikh 11:1-3). Oleh sebab itu di Jemaat Nekmese Koe masih tetap mempertahankan serta melakukan upacara tersebut sampai sekarang ini.Bertolak dari hasil penelitian dan kesimpulan maka penulis menyarankan kepada Jemaat Nekmese Koe untuk bersama-sama mengontrol pelaksanaan Ritus Kaus Pilu agar kedepan tidak bertentangan dengan Nilai-nilai keKristenan,serta kepada Jurusan Program Studi Ilmu Pendidikan Teologi agar kedepan bisa mempertahankan serta menerapkan Nila-nilai teologi dalam kebudayaan.
1.141/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain