Skripsi
Analisis pengaruh piutang terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)Kabupaten Kupang
ABSTRAK
Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan perusahaan di masa akan datang. Hal ini menuntut perusahaan untuk mampu menciptakaan dan meningkatkan nilai perusahaan serta mengelolah faktor-faktor produksi yang ada secara efektif dan efisien agar laba semakin meningkat. Tinggi rendahnya kemampuan menghasilkan laba dipengaruhi banyak faktor salah satunya adalah modal kerja seperti piutang. Piutang timbul karena adanya penjualan kredit, semakin besar penjualan kredit maka semakin besar pula investasi dalam piutang dan akibatnya risiko atau biaya yang akan dikeluarkan akan semakin besar pula. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang pengadaan fasilitas air bersih. PDAM dalam menjalankan aktivitasnya tidak sedikit melakukan kegiatan penjualan jasa yang pembayarannya dilakukan dikemudian hari. Hal ini tentu menimbulkan piutang usaha. Dengan banyak penjualan secara kredit, maka perlu adanya perhatian khusus terhadap perputaran piutang. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah: Pengaruh piutang terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi persoalan dalam penelitian ini adalah: bagaiman pengaruh piutang terhadap laba pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang. Pengertian piutang di ungkapkan oleh beberapa pakar. Menurut Hery (2013:181) piutang adalah sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan umumnya dalam bentuk kas dari pihak lain. Adapun menurut Raja Adri Satriaawan Surya (2012:87) piutang adalah klaim uang, atau jasa terhadap pelanggan atau hak pihak lainnya. Berikutnya menurut Sutrisno (2012:55) piutang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain sebagai akibat penjualan secara kredit. Sedangkan, menurut Warren, (2008) dan Rina Yuliani (2013) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut : â€ÂÂPiutang meliputi
ii
semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnyaâ€ÂÂ.Sedangkan menurut Al Haryono Jusup (2005: 52) â€ÂÂPada umumnya, piutang timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit†Periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian. Ada yang menggunakan piutang rata-rata yang dibagi dengan penjualan kredit, hal ini dilakukan apabila piutang awal tahun sangat berbeda dengan piutang akhir tahun. Sartono (2012:119). Menurut Nafarin (2007: 788) “Laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentuâ€ÂÂ. Menurut Mahmud M. Hanafi (2010: 32), menyatakan bahwa “Laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang didefinisikan sebagai berikut : Laba = Penjualan – Biayaâ€ÂÂ. Berdasarkan hasil pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laba merupakan seluruh total pendapatan yang dikurangi dengan total biaya-biaya. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan keuangan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Kabupaten Kupang sejak berdiri (tahun 1986) hingga saat penelitian (tahun 2016). Sampel dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan PDAM Kabupaten Kupang Tahun 2011-2015. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi yaitu proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengambil data-data yang berhubungan dengan masalah penelitian. Berdasarkan analisis periode pengumpulan piutang dan perputaran piutang terhadap laba maka dapat disimpulkan bahwa periode pengumpulan piutang terlalu tinggi artinya kebijakan kredit pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kupang tahun 2011-2015 terlalu liberal atau bebas sehingga mengakibatkan perputaran piutang lambat dan laba yang dihasilkan menurun. Implikasi teoritis dalam penelitian Pengambilan kebijakan piutang melalui tingkat efisiensi pengumpulan piutang pada perusahaan tersebut belum efisien. Hal ini disebabkan karena perputaran piutang yang terjadi dalam perusahaan tersebut kurang dari 12 kali perputaran dalam setahun. Alfonus Sirait (2002 : 337) perputaran piutang merupakan sebuah ukuran seberapa sering piutang usaha
iii
berubah menjadi kas dalam setahun dimana dengan ketentuan kredit, piutang usaha harus berputar sedikit diatas 12 kali dalam setahun.Jumlah hari rata-rata pengumpulan piutang pada perusahaan tersebut bila mengacu pada teori jumlah hari rata-rata pengumpulan piutang belum efisien. Hal ini sesuai dengan teori menurut Sutrisno (2008 : 57) jangka waktu piutang adalah angka yang menunjukan waktu rata-rata yang diperlukan untuk menagih piutang. Semakin lama jangka waktu piutang usaha, resiko tidak tertagihnya piutang semakin besar dan bila semakin singkat waktu pengumpulan maka resiko tidak tertagihnya semakin kecil. Implikasi terapan dalam penelitian ini Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi PDAM Kabupaten Kupang agar dapat memperketat kebijakan pengumpulan piutang dan memberi sanksi kepada pelanggan yang tidak membayar sehingga dapat memperkecil berbagai kemungkinan resiko-resiko piutang tidak tertagih yang dapat menyebabkan perputaran piutang menjadi lambat karena semakin lambat perputaran piutang maka laba yang dihasilkanpun menurun dan sebaliknya jika perputaran piutanag lebih cepat maka laba yang dihasilkan menjadi meningkat. Selain itu dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan sehingga tujuan perusahaan untuk menghasilkan laba semaksimal mungkin dapat tercapai.
Kata Kunci : Piutang dan Laba
1091/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain