Analisis tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode Camel pada PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

Skripsi

Analisis tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode Camel pada PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk

BENU, Junita - Nama Orang;

ABSTRAKSI
Dalam perkembangan dunia yang semakin moderen ini, bank merupakan lembaga keuangan yang sangat berperan dalam kegiatan perekonomian dan menjadi sistem pembayaran dunia. Hal ini ditandai dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin maju dan semakin menjangkau semua kalangan masyarakat. Tidak hanya di perkotaan dunia perbankan juga sudah mencapai desa-desa. Sehingga bank yang telah memiliki ijin beroperasi bukan hanya menjadi milik bank tetapi juga menjadi milik masyarakat nasional dan global. Maka masyarakat harus maampu menjaga agar bank tetap beroperasi dan tetap aktif. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat maka bank perlu dinilai kesehatannya secara rutin sehingga bank mampu melakukan kegiatan operasionalnya dengan baik dan memenuhi segala kewajiban yang dimiliki sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Budisantoso ( 2006:51 ) secara umum tingkat kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasionan perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajiban dengan baik dengan cara- cara yang sesuai dengan peraturan perbankan. Menurut merentek (2013) tingkat kesehatan bank pada dasarnya dinilai dengan pendekatan kualitatif terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi dan perkembangan bank dalam hal ini adalah faktor permodalan, aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas, dan faktor likuiditas. Kelima faktor ini dikenal dengan CAMEL. Penilaian tingkat kesehatan bank perlu dilakukan agar dapat menjadi tolak ukur pihak manajemen untuk menilai apakah pengelola usaha bank tersebut sehat sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau tidak. Bank yang sehat adalah bank yang mampu menjalankan kegiatan operasional dengan baik dan memberi manfaat kepada semua pihak sehingga selalu mengalami pertumbuhan yang baik. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Central Asia merupakan bank pemerintahan dan bank swasta terbesar dilihat dari segi aset dan yang menjadi
kepercayaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Sehingga dalam penelitin ini penulis tertarik untuk membandingkan tingkat kesehatan Bank Rakyat Indonesia dan Bank Central Asia dengan metode CAMEL. Yang membedakan CAMEL yang dipakai Bank dengan dalam penelitian ini adalah komponen manajemen. Manajemen yang diukur oleh bank mengacu pada manajemen umum dan manajemen resiko sehingga menggunakan kuisoner dan bersifat interen dan tidak dapat dipublikasikan. Sehingga dalam penelitian ini digunakan rasio Net Profit Margin (NPM) untuk menilai management bank karena akhir dari seluruh kegiatan manajemen yang dilakukan bank akan mempengaruhi pada perolehan laba yang didapat. Persoalan dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan yang signifikan atas tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL pada PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Bank Central Asia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tingkat kesehatan bank dengan metode CAMEL pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Cenrtal Asia Tbk. Menurut PBI Nomor 6/10/PBI/2004 Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatis atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, dan likuiditas. Dalam PBI nomor 09/17/PBI/2007 penilaiaan kesehatan bank mencakup 5 komponen yaitu CAMEL (Capital, Aset, Manajement, Earning, Likuiditi). Capital untuk memastikan kecukupan modal dan cadangan, untuk memikul risiko yang mungkin timbul. Modal merupakan benteng pertahanan bagi bank. dihitung dengan menggunakan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) dimana dengan membandingkan modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Aset untuk memastikan kualitas aset yang dimiliki bank dan nilai real dari aset tersebut. Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva atau KAP yang dimiliki bank. Dengan membandingkan aktifa produktif yang diklasifikasikan dengan aktifa produktif. Management, untuk memastikan kualitas dan tingkat kedalaman penerapan prinsip manajemen bank yang sehat, terutama yang terkait dengan
manajemen resiko. Penilaiaan menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin). Rasio ROA digunakan untuk mengukur efektifitas bank didalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan, dengan cara membandingkan Laba Sebelum Pajak dengan Rata-rata total aset. Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan aset yang liquid. dalam penelitian ini menggunakan LDR. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dari tahun 1968-2016 dan PT Bank Central Asia Tbk dari tahun 1957-2016. Berupa : neraca, laporan rugi/laba, laporan kualitas aktiva produktif, dan laporan kewajiban penyediaan modal minimum. Sampel yang diambil berupa laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk periode tahun 2012-2016. Jenis data yang digunakan adalah data-data sekunder publikasi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi www.bi.go.id. Teknik analisis pendahuluan yang digunakan dengan meendeskripsikan rasio keuangan dengan menggunakan metode CAMEL dari Bank BRI dan Bank BCA tahun 2012-2016. Analisis lanjutan yang digunakan adalah dengan membandingkan tingkat kesehatan menggunakan metode CAMEL antara Bank BRI dan Bank BCA menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata- rata (independent sample t-test). Unutk menentukan menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat. Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang dilakukan maka dapat di ketahui secara umum tingakat kesehatan BRI dan BCA tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan metode CAMEL. Namun jika dilihat dari masing-masing komponen CAMEL maka dari komponen Kualitas aset terdapat perbedaan yang signifikan antara BRI dan BCA. Kualitas KAP BRI lebih rendah dari kualitas KAP BCA. Namun kualitas KAP BRI masih dikatakan SEHAT karena berada diatas Standar yang telah ditetapkan oleh BI. Dilihat dari komponen Likuiditas dengan Rasio LDR maka terdapat perbedaan yang signifikan antara
Tingkat kesehatan BRI dan tingkat kesehatan BCA dengan menggunakan metode CAMEL. BRI lebih baik kualitas likuiditasnya dibandingkan BCA yang berada di bawah BRI. Rasio LDR BCA berada di bawah standar BI sehingga dapat dikatakan Kualitas Likuiditas BCA CUKUP.

Ketersediaan

1158/17 PTK PUSAT UKAW Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan

Informasi Detail

Judul Seri: -
No. Panggil: S 96 EKN 17
Penerbit: Kupang : UKAW Fakultas Ekonomi., 2017
Deskripsi Fisik: xiii, 53 hal.: bibl.; lamp.; ill.; 30 cm
Bahasa: Indonesia
ISBN/ISSN: -
Klasifikasi: S 332.106 8 072
Tipe Isi: -
Tipe Media: -
Tipe Pembawa: -
Edisi: -
Subjek: BANK DAN PERBANKAN--MANAJEMEN--PENELITIAN
Info Detail Spesifik: -
Pernyataan Tanggungjawab: Junita Benu

Analisis tingkat kesehatan Bank dengan menggunakan metode Camel pada PT.Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk

Ketersediaan

Informasi Detail

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar