Skripsi
Analisis Belanja Daerah di Kota Kupang
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul : “Analisis Belanja Daerah Di Kota Kupangâ€ÂÂ, masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh belanja daerah di kota kupang dengan studi empiris pada kantor badan keuangan daerah kota kupang, persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh efektivitas belanja daerah di Kota Kupang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh belanja daerah di kota kupang. Konsep penelitian ini adalah Belanja daerah merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja langsung adalah belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan dan kegiatan. Belanja tidak langsung adalah belanja yang dianggarkan setiap bulan dalam satu tahun anggaran sebagai konsekuensi dari kewajiban pemerintah daerah secara periodic kepada pegawai yang bersifat tetap atau kewajiban untuk pengeluaran belanja lainnya yang umumnya diperlukan secara periodik. Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar ontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan. Populasi yang diambil adalah Laporan Realisasi Anggaran Belanja Daerah di Kantor Badan Keuangan Daerah Kota Kupang, yang diperoleh secara langsung dari sumber tahun 2006 sampai tahun 2015. Sampel dari penelitian ini adalah laporan realisasi anggaran belanja daerah selama tujuh tahun terakhir yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Laporan Realisasi Anggaran Belanja Daerah di Kantor Badan Keuangan Daerah Kota Kupang.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis pendahuluan dan analisis lanjutan, pada analisis pendahuluan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode dengan mengumpulkan data, disusun,
diinterprestasikan data dianalisa sehingga memberi gambaran yang jelas dan lengkap bagi pemecahan permasalahan yang dihadapi. Pada analisis lanjutan akan menghitung Analisis Trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang, apabila data yang ada menunjukkan kecenderungan naik maka trend tersebut merupakan trend positif, apabila kecenderungan turun maka trend tersebut merupakan trend negatif. Berdasarkan kecenderungan (trend) angka-angka rasio tertentu dapat diperoleh gambaran apakah rasio-rasio tersebut cenderung naik turun atau relatif constant, dengan demikian akan dapat dideteksi masalah-masalah apa yang sedang dihadapi. Jika dari hasil analisis (trend) rasio keuangan cenderung naik dari tahun ketahun menunjukkan bahwa pengelolaan belanja daerah sangat baik, demikian juga sebaliknya jika rasio keuangan cenderung turun dari tahun ketahun menunjukkan bahwa belanja daerah kurang maksimal. Dan analisis proporsi Bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pos belanja tertentu terhadap total belanja daerah yang dapat digunakan sebagai dasar mengarahkan, mengalokasikan, dan mengendalikan belanja daerah. Untuk melihat peranan belanja langsung dan belanja tidak langsung terhadap belanja daerah.
Mahmudi (2010:156) menyatakan bahwa analisis belanja daerah digunakan untuk melihat sejauh mana pemerintah daerah telah melakukan efisiensi anggaran, menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan pengeluaran yang tidak tepat sasaran.
Berdasarkan bahasan analisis dan penelitian yang dilakukan pada Kantor badan Keuangan Daerah Kupang tentang laporan realisasi anggaran belanja daerah, serta data yang Diperoleh selama tujuh periode dari tahun 2009-2015, maka dapat disimpulkan bahwa:
Dari analisis trend menunjukkan bahwa belanja langsung belum cukup maksimal karena realisasi belanja tidak langsung selalu mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ketahun, sedangkan belanja tidak langsung sudah sangat
maksimal dikarenakan realisasi belanja tidak langsung selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dari analisis proporsi menunjukkan bahwa belanja tidak langsung selalu mengalami peningkatan dari tahun 2009-2012 dan mengalami penurunan ditahun 2013-2015. Sedangkan untuk belanja langsung, selalu mengalami penurunan dari tahun 2009-2012 dan mengalami peningkatan ditahun 2013-2015. Jadi dapat disimpulkan bahwa realisasi belanja daerah untuk pemerintah Kota Kupang sudah cukup efektif dengan tingkat pencapaian belanja daerah yang terlihat.
1157/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain