Skripsi
Analisis pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Jasa Sub Sektor perdagangan eceran yang go Public di BEI
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul “ Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap
profitabilitas pada perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang Go
Public di BEIâ€ÂÂ
Masalah yang dalam penelitian ini adalah Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Eceran
Yang Go Publik Di BEI. Apakah Struktur Modal memiliki pengaruh terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang Go
Public Di BEI? persoalan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Struktur Modal terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Jasa Sub Sektor Perdagangan Eceran Yang Go
Public Di BEI.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan (Raharjaputra, 2009), dimana hubungannya dengan penjualan, total
aktiva, maupun modal sendiri. Menurut Wiagustini (2010) profitabilitas adalah
menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba atau ukuran efektivitas
pengelolaan manajemen perusahaan. Struktur modal merupakan bagian dari
struktur keuangan. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara
jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Bambang Riyanto, 2001).
Sedangkan menurut Van Horne dan Wachowicz (2007) struktur modal adalah
bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan yang
ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen dan saham biasa. Menurut Suad
Husnan (2000:340) menyebutkan bahwa perusahaan dengan struktur modal yang
enggunakan hutang yang lebih besar akan lebih peka terhadap perubahan
rentabilitas ekonomi. Penambahan atau pengurangan hutang akan mempengaruhi
ROA perusahaan. ROA dapat meningkat atau menurun sesuai dengan keuntungan
yang diperoleh perusahaan dengan adanya penggunaan hutang. Strukur Modal
Struktur Modal adalah pembelanjaan permanen yang mencerminkan
perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri baik dari
sumber internal maupun eksternal. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba atau nilai hasil akhir operasional perusahaan selama
periode tertentu. Hipotesis Statistik. Hipotesis statistik dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut: “Diduga Struktur Modal berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Profitabilitasâ€ÂÂH0 : β1 = 0
Ha : β1 < 0 Penentuan struktur modal suatu perusahaan sangat penting bagi
perusahaan, karena pendanaan aktivitas perusahaan didapat dari struktur
modal tersebut. Dana yang diperoleh perusahaan baik yang berasal dari modal
sendiri maupun berasal dari pinjaman jangka panjang harus digunakan dengan
efektif dan efisien sehingga tujuan dari perusahaan dapat dicapai dengan tepat.
Struktur finansiil mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan
dibelanjai, dengan demikian struktur finansiil mencerminkan pula
perimbangan, baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara
keseluruhan modal asing (baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang) dengan jumlah modal sendiri.
Populasi dalam rencana penelitian ini adalah perusahaan Jasa Sub sector
perdagangan eceran yang tedaftar di bursa efek indonesia periode antara tahun
2010-2016, yang berjumlah 23 perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia.
Pengambilan sampel dilakukan meggunakan Purposive Sampling yaitu teknik
penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010), maka sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa sub sektor perdagangan eceran yang
tedaftar di BEI Periode 2010-2016.
PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) didirikan di Jakarta tanggal 25
Juni 2008 dan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada Januari 2009.
Kantor pusat TELE terletak di Telesindo Tower, Jl. Gajah Mada No. 27 A Krukut
– Tamansari, Jakarta Barat 11140 – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki
5% atau lebih saham Tiphone Mobile Indonesia Tbk adalah PT Upaya Cipta
Sejahtera (37,32%) (pengendali), PT PINS Indonesia (24,00%) dan PT Esa Utama
Inti Persada (13,68%). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Tiphone dan Entitas Anak adalah bergerak dalam bidang perdagangan
perangkat telekomunikasi, yaitu telepon seluler (bekerja sama dengan Samsung,
LG, Huawei dan BlackBerry) beserta suku cadang, aksesoris, pulsa (distribusi
kartu perdana dan voucher pra bayar operator PT Telkomsel), dan jasa perbaikan
(reparasi). Diakhir 2016, Tiphone memiliki 200 cabang, 400 outlet, 96 service
center, dan 250,000 reseller aktif yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari persamaan diatas menunjukan bahwa struktur modal berarah positif
(nilai a = 0,157). Nilai koefisien regresi struktur modal – 0,041 yang artinya
setiap pertambahan Rp 1 untuk struktur modal akan menurunkan 0,041%
profitabilitas (ROA)
Nilai R2 sebesar 0,595 mempunyai arti bahwa profitabilitas (ROA) mampu
dijelaskan oleh struktur modal (DER) sebesar 59,5%. Dengan kata lain 59,5%
perubahan dalam profitabilitas (ROA) mampu dijelaskan struktur modal (DER)
dan sisanya sebesar 40,5% dijelaskan oleh factor lain yang tidak diikutkan dalam
penelitian ini.
Uji Hipotesis: Struktur Modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Profitabilitas. Dari hasil pengujian regresi (lihat lampiran) dapat dijelaskan bahwa
struktur modal mempunyai nilai t hitung sebesar -5,279 > t tabel sebesar 2,093 dengan
tingkat signifikasi 0,001. t hitung lebih kecil t tabel dengan nilai profitabilitas lebih
kecil 0,05 maka ho diterima dan ha di tolak sehingga dengan demikian bahwa
hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga struktur modal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitablitas (Return On Asset).
Kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan
regresi linier berganda, sbagaimana yang telah dibahas dalam bab-bab
sebelumnya, maka penulis menyajikan kesimpulan dalam penelitian ini sebagai
berikut: secara Struktur modal (DER) berpegaruh positif dan signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA) dengan nilai beta 20. 874 dengan tingkat signifikansi
dibawah 0.005 yaitu 0,001.
Impirik Teoritsi Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun
modal sendiri, Sartono (2001: 130). Jumlah laba bersih kerap dibandingkan
dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan lainnya seperti penjualan, aktiva,
ekuitas pemegang saham untuk menilai kinerja sebagai suatu persentase dari
beberapa tingkat aktivitas atau investasi. Adanya struktur modal yang ditargetkan
dapat membantu perusahaan untuk selalu konsisten di dalam menentukan struktur
modal. Jika pada kenyataanya rasio utang ternyata berada di bawah tingkat
sasaran, ekspansi modal biasanya akan dilakukan dengan menerbitkan utang
sedangkan jika
1172/17 | PTK PUSAT UKAW | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Tidak di pinjamkan |
Tidak tersedia versi lain